Nakita.id - Inilah rangkuman masalah pada ibu menyusui di bulan pertama yang bisa saja terjadi pada salah satu Moms.
Jangan disepelekan karena hal ini bisa saja sangat menyakitkan ketika Moms memberikan ASI pada Si Kecil.
Kata siapa ibu menyusui tidak mengalami masalah di bulan pertama? Justru pada awal masa menyusui inilah Moms mengalaminya.
Memang tidak semua wanita, tapi penjelasan ini bisa jadi pengetahuan Moms supaya bisa mengatasinya jika hal-hal di bawah ini terjadi pada Moms.
Masalah menyusui pada bulan pertama puting susu lecet atau luka saat menyusui. Ini memang salah satu dari sekian banyak masalah ibu dan bayi selama menyusui.
Akan tetapi, jangan sepelekan ketika lecet atau luka pada puting susu tampak lebih parah atau terasa semakin sakit saat menyusui. Penyebab dari puting payudara lecet saat menyusui bisa bermacam-macam.
Kesulitan bayi untuk menempelkan mulutnya pada puting susu ibu biasanya menjadi penyebab paling umum dari puting lecet atau luka saat menyusui.
Jika mulut bayi tidak menempel dengan baik, bayi akan mengisap atau menarik puting terlalu dalam sehingga dapat menyakiti puting Moms.
Posisi menyusui yang tidak benar juga dapat menyebabkan puting lecet, luka, pecah-pecah, dan berdarah saat menyusui.
Puting susu bisa terjepit antara lidah dan langit-langit bayi atau bahkan bayi Moms menggigit puting saat menyusui.
Itulah mengapa beberapa ibu menyusui merasakan putingnya sakit dan memerah setelah menyusui.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Diare Ibu Menyusui, Apakah Ada Efek Sampingnya?
Ini mungkin menjadi tanda bahwa posisi menyusui Moms tidak benar sehingga mulut bayi dan payudara Moms tidak terkunci dengan baik.
Ketika posisi menyusui dilakukan dengan benar, bayi dapat menjangkau puting payudara Moms dengan baik dan dapat mengisap ASI dengan lancar.
Payudara bengkak merupakan satu dari beberapa masalah ibu menyusui yang baru saja melakukannya.
Ini bisa dikarenakan adanya penumpukan ASI di dalam payudara sehingga membuatnya terasa besar, penuh, dan keras.
Penumpukan ASI tersebut dikarenakan saluran yang seharusnya bertugas untuk mengalirkan ASI dari kelenjar payudara menuju ke puting mengalami sumbatan.
Saluran ASI tersumbat inilah yang membuat Moms merasakan sakit pada payudara disertai pembengkakan.
Penyumbatan saluran ASI ini biasanya tidak langsung terjadi pada dua sisi payudara sekaligus, melainkan hanya salah satunya.
Masa payudara bengkak ini biasanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu pertama saat menyusui.
Ketika tubuh sedang berusaha beradaptasi dengan menyusui, Moms bisa meredakan sakit dan tekanan pada payudara.
Mastitis adalah masalah menyusui pada ibu dan bayi yang ditandai dengan adanya peradangan pada payudara.
Ketika payudara yang bengkak sudah meradang, tidak menutup kemungkinan dapat berkembang menjadi infeksi.
Baca Juga: 5 Dampak Buruk Ibu Menyusui Merokok yang Dirasakan Bayi Baru Lahir
Artinya, ada pertumbuhan bakteri pada jaringan payudara yang meradang.
Mastitis dapat ditandai dengan payudara memerah, keras, sakit, panas, dan bengkak. Moms juga bisa mengalami gejala seperti menggigil, sakit kepala, suhu tubuh tinggi, dan kelelahan sebagai tMoms adanya mastitis.
Mastitis juga dapat disebabkan oleh penumpukan ASI pada payudara, misalnya karena saluran ASI tersumbat.
Kondisi ini menyebabkan ASI menumpuk di payudara sehingga jaringan payudara meradang.
Puting datar salah satu yang sering membuat ibu menyusui khawatir.
Disarankan jangan risau, selama hamil puting susu ibu biasanya akan menjadi lentur.
Lagi pula bayi tidak menghisap ASI dari puting, tetapi dari areola (area melingkar di sekitar puting payudara yang berwarna lebih gelap dibanding warna kulit di sekitarnya).
Penyebab utama gangguan ini adalah posisi menyusui yang tidak benar.
Kesalahan yang umum terjadi yaitu sebagian besar areola tidak masuk ke dalam mulut bayi.
Sehingga, bayi hanya menghisap puting payudara ibu dan kesulitan mendapatkan ASI.
Akibatnya, bayi berusaha keras dengan menggigit puting hingga nyeri.
Baca Juga: Obat Masuk Angin untuk Ibu Menyusui, Bolehkah Minum Tolak Angin?
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR