Nakita.id – Payudara setelah melahirkan mungkin mengalami perubahan tertentu yang tidak dapat dihindari.
Seperti perubahan warna puting susu, pembesaran ukuran, atau rasa tidak nyaman akibat beban ASI.
Meski demikian, stretch mark dan puting pecah-pecah adalah hal yang bisa Moms cegah sejak dini.
Oleh karena itu, Moms perlu melakukan tindakan perawatan payudara yang tepat untuk menghindari iritasi dan nyeri yang lebih sulit ditangani.
Lantas, apa saja ya yang perlu diperhatikan?
Untuk mengetahui cara merawat payudara setelah melahirkan, berikut ini adalah tips-tips yang bisa diikuti dilansir dari You are Mom.
Menggunakan ukuran bra yang tepat adalah hal yang paling penting.
Artinya, jika bra terlalu ketat bisa menyebabkan iritasi atau penyumbatan salah satu saluran payudara.
Idealnya, bahan bra yang dipilih harus 100% katun dan nyaman, dengan tali lebar yang tidak masuk ke bahu atau punggung.
Bra yang tidak pas, terutama saat berolahraga, dapat menyebabkan cedera dan nyeri.
Berikutnya untuk merawat payudara, Moms dapat melakukan pijatan melingkar dan lembut.
Baca Juga: Bahan Alami untuk Menghilangkan Jamur di Belahan Payudara, Salah Satunya Bawang Putih
Tujuannya adalah untuk merangsang sirkulasi darah dan akibatnya pembaharuan lapisan kulit yang paling dangkal.
Gerakan ini membantu menjaga kulit tetap kencang dan kencang, termasuk dada bagian atas.
Yoga dan berenang juga merupakan aktivitas yang berkontribusi untuk melatih area tersebut, sehingga mendukung drainase limfatik dan mengencangkan otot dada.
Pijatan di area dada berfungsi untuk melancarkan peredaran darah. Mereka harus dilakukan secara melingkar dan lembut.
Sementara ligamen dan kelenjar susu tidak mendapat manfaat dari latihan fisik, otot dada, yang terletak di bawahnya juga mendapat manfaat.
Oleh karena itu, pengencangan membantu menjaga payudara agar tidak kendur.
Push-up, weighted reps, dan chest press adalah latihan yang ideal untuk ditambahkan ke rutinitas.
Selain itu, pengendalian berat badan dengan variasi makanan lengkap yang kaya sayuran dan biji-bijian juga penting.
Dalam hal ini, sebaiknya ganti lemak hewani jenuh yang memiliki kandungan kolesterol tinggi dengan vitamin B, minyak zaitun, dan vitamin E, yang membantu mencegah keriput dan meningkatkan elastisitas dan warna kulit.
Penggunaan kompres es atau kompres dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan pada payudara.
Selain itu, menyusui cukup sering juga mencegah ASI menyumbat saluran ASI.
Baca Juga: 3 Masalah Payudara Ibu Menyusui Selain Puting Lecet dan Cara Mengatasinya
Terlebih lagi, pijatan juga membantu meredakan pembengkakan dan nyeri payudara kongestif.
Namun, jika pembengkakan disertai demam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Moms.
Untuk mencegah nyeri puting, pelekatan bayi yang benar ke payudara harus dipastikan.
Selain itu, menyimpan ASI pada puting membantu melumasi dan melindunginya untuk mencegah retakan atau retakan di masa mendatang.
Produk lain yang membantu mencegah lepuh, pendarahan, retak, atau nyeri tekan meliputi: minyak kelapa atau zaitun, lanolin, krim berbahan dasar calendula.
Namun, jika puting susu ditemukan berdarah, konsultasi medis dianjurkan.
Melembabkan daerah payudara setiap hari membantu menjaga kulit tetap terhidrasi.
Ini juga membantu mencegah perkembangan stretch mark dengan mencegah serat elastis dan kolagen mengencang, pecah, dan meninggalkan tanda linier.
Melembabkan permukaan kulit setiap hari, terutama daerah payudara, membantu menjaga kulit tetap terhidrasi dan kencang.
Moms dapat menggunakan, losion dengan kandungan vitamin A, vitamin E, allantoin, atau asam hialuronat yang tinggi sangat direkomendasikan.
Selain itu, eksfoliasi tubuh yang lembut, dengan krim atau spons nabati, membantu mengangkat sel-sel mati untuk merangsang sirkulasi darah dan mengembalikan elastisitas kulit.
Baca Juga: 4 Cara Mengobati Puting Payudara yang Lecet dengan Bahan Alami
payudara
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR