Nakita.id – Ketika hari persalinan sudah semakin dekat, banyak Moms yang penasaran ingin tahu apa saja tanda melahirkan.
Dengan memahami apa saja gejala yang muncul, seseorang dapat mengetahui kapan waktu yang dinanti akan benar-benar tiba.
Biasanya setiap orang mengalami tanda yang berbeda dan tidak sama dalam setiap kehamilan yang dialami.
Contohnya beberapa diantaranya mengalami kontraksi lebih awal, sementara yang lain tidak merasakan sampai persalinan dimulai.
Selain itu, pertanyaan yang kerap muncul apakah ada perbedaan tanda melahirkan antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan?
Ini mungkin juga menjadi salah satu hal yang ingin Moms ketahui untuk dapat mempersiapkan kelahiran buah hati dengan baik.
Untuk mengetahui perbedaannya, simak penjelasan lengkapnya berikut.
Beberapa wanita mengatakan mengalami nyeri yang berlebih ketika mendekati persalinan anak perempuan.
Namun faktanya, jenis kelamin bayi tidak mempengaruhi tanda persalinan.
Adapun proses melahirkan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal misalnya kekuratan mengejan ibu, besar bayi, ataupun faktor jalan lahir.
Gejala yang menunjukkan bahwa kelahiran semakin dekat dapat dimulai dari rasa kontraksi.
Baca Juga: Tanda Melahirkan Pembukaan Dua, Apa yang Biasanya Dirasakan?
Apabila kontraksi berlangsung secara teratur, tidak berubah seiring bergantinya posisi hingga makin lama makin kuat, maka ini dapat merupakan kontraksi persalinan.
Namun sebaliknya, apabila kontraksi muncul tidak teratur, dan membaik dengan perubahan posisi, bisa jadi ini hanyalah kontraksi palsu.
Selain itu, proses persalinan juga kerap disertai dengan keluarnya lendir dan darah dari jalan lahir.
Kemudian, ada juga yang mengalami sering buang air kecil, diare, hingga pecah ketuban.
Untuk lebih memahami apa itu tanda melahirkan, berikut ini adalah ciri-cirinya.
Kontraksi juga merupakan tanda persalinan yang dapat dirasakan. Rahim seorang wanita berkontraksi selama masa kehamilannya.
Kontraksi biasanya dimulai di punggung wanita dan kemudian berputar ke depan.
Menjelang akhir kehamilan, kontraksi rahim mulai memindahkan bayi ke posisi yang lebih rendah di jalan lahir sehingga akan membantu mendorong bayi keluar ke dunia.
Mereka harus muncul secara teratur, berirama, dan intens yang menjadi lebih dekat dari jarak lima menit selama lebih dari satu atau dua jam.
Moms juga mungkin merasakan tekanan yang meningkat atau kram di daerah panggul. Serta dapat merasakan sakit di punggung bawahnya.
Bagi sebagian orang, nyeri punggung bisa dirasakan selama kontraksi, sedangkan bagi yang lain nyeri punggung bawah terus menerus.
Baca Juga: Tanda Melahirkan Tanpa Flek Bisa Terjadi, 5 Hal Ini yang Perlu Diperhatikan
Studi tersebut menemukan bahwa sekitar 33% wanita mengalami nyeri punggung bawah terus menerus selama persalinan.
Selama kehamilan, serviks tersumbat oleh lendir untuk membantu melindungi bayi yang sedang berkembang.
Setelah persalinan berlangsung dan serviks mulai melebar, sumbat lendir atau yang dikenal sebagai mucus plug ini dapat dilepaskan.
Terkadang lendir juga disertai bercak berwarna merah muda, cokelat, atau merah.
Pecah ketuban merupakan tanda melahirkan yang tidak bisa ditentukan berdasarkan jenis kelamin bayi.
Pasalnya, baik melahirkan bayi perempuan dan laki-laki akan mengalami pecah ketuban.
Air ketuban wanita hamil dapat pecah beberapa hari sebelum persalinan dimulai, selama persalinan atau tidak sama sekali.
Untuk itu, Moms disarankan ketika ketuban mereka pecah untuk memanggil dokter atau bidan dan menjelaskan warna dan bau cairan tersebut.
Setelah air ketuban seorang wanita pecah, bayi tidak lagi dikelilingi oleh kantung pelindung dan dapat berisiko terkena infeksi.
Inilah sebabnya mengapa dokter dan bidan ingin melahirkan bayi dalam satu atau dua hari setelah ketuban pecah.
Gejala lainnya adalah rahim yang sudah membuka atau biasa disebut dengan pembukaan. Pembukaan ini akan terjadi sebanyak 10 kali sampai proses persalinan tersebut terjadi.
Baca Juga: Tanda Melahirkan dengan Keluarnya Flek Warna Cokelat, Apa Penyebabnya?
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR