Nakita.id - Larangan pemberian MPASI dini disampaikan secara besar-besaran oleh para dokter gizi di seluruh dunia.
Larangan pemberian MPASI dini ini pertama digaungkan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).
Dengan adanya larangan pemberian MPASI dini yang dikeluarkan WHO, diharapkan para orangtua di seluruh dunia paham serta sadar akan keberlangsungan hidup sang buah hati itu sendiri.
Khususnya, bagi para orangtua di Indonesia dimana ilmu tentang pemberian MPASI masih belum merata.
Untuk itu, sebagai orangtua, Moms dan Dads perlu tahu bagaimana panduan pemberian MPASI menurut WHO. Simak informasi berikut ini, ya.
MPASI sudah harus diberikan kepada bayi untuk pertama kalinya ketika sudah mencapai usia 6 bulan.
Pasalnya, mulai usia ini, kebutuhan bayi akan energi dan nutrisi mulai meningkat.
Sehingga, asupan nutrisi tidak hanya dari ASI saja.
Maka dari itu, MPASI (makanan pendamping ASI) menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sang buah hati.
Selain itu, bayi usia 6 bulan umumnya sudah siap untuk menyantap makanan selain ASI.
Jadi, jangan sampai Moms lewatkan momen penting satu ini, ya.
WHO juga mengimbau seluruh orangtua di dunia untuk terus memastikan agar kebutuhan nutrisi harian bayi terpenuhi.
Untuk itu, Moms harus memastikan bahwa MPASI harus diberikan:
1. Tepat Waktu (Timely)
Artinya, bayi akan dikenalkan pada MPASI ketika kebutuhan energi dan nutrisinya sudah melebihi apa yang dapat diberikan melalui ASI eksklusif.
2. Memadai/Adekuat (Adequate)
Artinya, MPASI harus menyediakan kandungan gizi untuk bayi yang sedang bertumbuh.
Mulai dari karbohidrat, protein, hingga mikronutrien yang cukup.
3. Aman (Safe)
Artinya, MPASI harus disiapkan secara higienis.
Mulai dari proses persiapan, pembuatan, hingga penyajian. Termasuk, juga proses penyimpannya jika ingin disimpan sebagai stok.
Kemudian, MPASI harus diberikan dengan peralatan makan yang bersih, bukan botol dan dot. Juga, sudah mencuci tangannya hingga bersih.
4. Diberi Makan dengan Tepat (Properly Fed)
Artinya, MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan nafsu makan anak dan rasa kenyang anak.
Penting untuk diingat, frekuensi makan serta pemberiannya harus sesuai dengan usanya.
Sekali lagi, pemberian MPASI sudah harus diberikan kepada bayi mulai usia 6 bulan.
1. Usia 6-8 Bulan
- MPASI: 2-3 kali sehari
2. Usia 9-11 Bulan
- MPASI: 3-4 kali sehari
3. Usia 12-24 bulan
- MPASI: 3-4 kali sehari
- Camilan: 1-2 kali sehari
Moms harus tahu, konsistensi dan variasi MPASI dilakukan secara bertahap seiring bertambahnya usia bayi, juga kebutuhan dan kemampuan bayi.
Mulai usia 6 bulan, berikanlah MPASI dengan konsistensi dihaluskan seperti bubur, ditumbuk, dan setengah padat.
Kemudian, mulai usia 8 bulan, konsistensi MPASI-nya adalah dicincang kasar maupun potongan kecil-kecil.
Selain itu, Moms juga bisa berikan finger food untuk bayi mulai usia ini.
Hal ini dilakukan untuk mendorongnya makan makanannya sendiri.
Lalu akhirnya mulai usia 12 bulan, bayi sudah bisa makan makanan layaknya orang dewasa.
Atau dalam arti lain, makanan dengan konsistensi padat termasuk protein, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu.
- Teruslah menyusui sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih
- Terapkan pemberian makan responsif
- Selalu jaga kebersihan dan kelayakan saat mengolah MPASI
- Mulailah dengan porsi makan sedikit dan tingkatkan seiring bertambahnya waktu serta usia bayi
Baca Juga: Anak Sudah Bisa Diberikan Makanan Pendamping ASI Apabila Sudah Tunjukkan Ciri-ciri Berikut Ini
- Tingkatkan secara bertahap konsistensi dan variasi makanan sesuai usia bayi
- Tingkatkan secara bertahap frekuensi makan anak
- Berikan camilan ketika bayi mencapai usia 9-24 bulan
- Berikan makanan pelengkap atau suplemen yang kaya akan vitamin serta mineral sesuai kebutuhan
- Tingkatkan asupan cairan dan makanan lunak selama sakit, termasuk lebih banyak menyusui
Nah, itu tadi panduan pemberian MPASI yang tepat menurut WHO ya, Moms.
Apabila MPASI tidak diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan, maka besar kemungkinannya bayi mengalami masalah tumbuh kembang termasuk stunting.
Hal ini juga berlaku apabila Si Kecil tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari MPASI.
Selain itu, sebisa mungkin, hindari beberapa makanan yang dapat membuat bayi tersedak. Seperti anggur ataupun wortel mentah.
Juga, hindari memberikan minuman yang rendah nutrisi seperti teh, kopi, dan minuman bersoda. Batasi juga konsumsi jus buah.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms.
Baca Juga: Ini Tanda-tanda Bayi Siap Diberikan MPASI, Jangan Dipaksa Moms
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR