Namun Hasto ragu jika banyak usia produktif tetapi hanya usianya saja dan orangnya tidak produktif.
"Ketika kita kebanjiran usia produktif terus ternyata banyaknya usia produktif ternyata hanya usianya dan orangnya tidak produktif," tuturnya.
Bonus demografi sendiri merupakan suatu keadaan penduduk yang masuk dalam usia produktif.
Jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.
Jika ini terjadi, apa dampaknya?
Ya, menurut Hasto bisa saja usia yang seharusnya produktif ini hanya akan menjadi beban negara.
Padahal seharusnya mereka ini bisa menjadi modal pembangunan bagi bangsa.
Namun, semua ini tidak bisa terjadi apabila kondisi stunting di Indonesia masih tinggi.
Hasto mengkhawatirkan puncak bonus demografi ini tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
"Sehingga mereka hanya menjadi beban negara, bukan jadi modal pembangunan," ujar Hasto.
"Harapan optimis itu tadi diam-diam kebalikannya," sambungnya.
Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2023, Cegah Stunting Sejak Dini dengan Perbanyak Konsumsi Protein Hewani
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR