80 persen otak anak berkembang pada periode emas dan jika mengalami ketertinggalan, masih ada 20 persen untuk Moms melatih perkembangan otaknya.
Moms bisa menstimulasi anak stunting dari berbagai aspek, termasuk kondisi kognitifnya.
"Anak masih bisa distimulasi karena walaupun 80 persen sudah berkembang, masih ada 20 persennya dan kapasitas kapasitas yang masih bisa dikembangkan. Jadi stimulasilah anak dalam berbagai aspek termasuk kognitifnya semaksimal mungkin," lanjutnya.
Namun tentu saja Moms tidak bisa menyamaratakan anak stunting dengan anak lainnya yang tidak stunting.
Setiap kemampuan anak memiliki batasnya masing-masing.
Orangtua diharapkan untuk paham batas kemampuan sang anak seperti apa.
Ivon menyarankan jika kemampuannya diluar batas, sebaiknya tidak dipaksakan.
Apabila Moms terlalu memaksakan segala sesuatunya pada anak stunting ini hanya bisa memicu masalah lainnya.
"Kalau misalnya memang itu diluar batas jangan dipaksakan juga karena itu malah akan menghambat aspek-aspek perkembangan lainnya dan malah menimbulkan masalah yang lain," tutur Ivon.
Memang dirasa sangat sulit sekali untuk memperbaiki dampak anak yang sudah stunting.
Begitu juga untuk meningkatkan kecerdasan atau IQ pada anak stunting.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR