Umumnya, kusta diobati dengan terapi multiobat (MDT), sebuah pendekatan yang menggabungkan berbagai jenis antibiotik.
Dalam pengobatan ini, dokter akan meresepkan dua hingga tiga jenis antibiotik pada waktu yang bersamaan.
Ini membantu mencegah resistensi antibiotik, yang terjadi saat bakteri bermutasi dan melawan obat antibiotik yang biasanya membunuhnya.
Jika pasien menderita kusta yang parah, maka mungkin perlu minum antibiotik lebih lama.
Namun, antibiotik tidak dapat mengobati kerusakan saraf yang mungkin terjadi akibat penyakit kusta.
Dilansir dari Cleveland Clinic, antibiotik umum yang digunakan dalam pengobatan penyakit Hansen meliputi dapson, rifampisin, dan klofazimin. Berikut ini adalah pengobatan berdasarkan jenis kusta.
- Kusta pausibasiler (kusta kering) : pasien akan minum dua antibiotik, seperti dapson setiap hari dan rifampisin sebulan sekali.
- Kusta multibasiler (kusta basah) : pasien akan mengonsumsi antibiotik klofazimin dosis harian selain dapson harian dan rifampisin bulanan.
Selain itu, mereka juga menjalani terapi multiobat selama 1-2 tahun, dan kemudian akan sembuh.
Pengobatan lainnya juga dapat mengonsumsi obat antiradang untuk mengendalikan nyeri saraf dan kerusakan akibat kusta. Ini bisa termasuk steroid, seperti prednison.
Dokter terkadang mengobati kusta dengan thalidomide, obat ampuh yang menekan sistem kekebalan untuk membantu mengobati bintil kulit kusta.
Baca Juga: Hari Kusta Sedunia 2023, Ketahui Perbedaan Kusta Kering dan Kusta Basah
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR