Nakita.id – Mual dan muntah biasanya umum terjadi di awal kehamilan.
Gejala ini dikenal sebagai morning sickness yang mulai mereda pada minggu ke-16 di banyak wanita.
Meski demikian, beberapa ibu hamil mungkin akan terus merasakannya seiring waktu.
Kejadian mual dan muntah sesekali pada trimester ketiga mungkin tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, cari perawatan medis jika Moms mengalami mual atau muntah terus-menerus pada trimester ketiga.
Supaya dapat melakukan penanganan yang tepat, ibu hamil perlu tahu apa saja yang menjadi faktor penyebabnya.
Menurut Greg J. Marchand, MD, FACS, FACOG, direktur program di Steward Health, Providence, Rhode Island, “Refluks asam dan penyakit perut umum terjadi pada wanita hamil di trimester ketiga,” dikutip dari Mom Junction.
Namun, mual yang berlangsung sepanjang kehamilan jarang terjadi.
Meskipun peningkatan kadar HCG adalah salah satu penyebab mual di trimester pertama, sulit untuk memahami penyebab mual di trimester ketiga.
Namun, beberapa hal ini bisa menjadi kemungkinan alasannya.
Selama kehamilan, adanya peningkatan kadar hormon menyebabkan sejumlah gejala yang tidak nyaman.
Baca Juga: Kenali 7 Ciri-Ciri Hamil Muda Tanpa Rasa Mual yang Kerap Dialami
Fluktuasi hormon yang sering dapat menyebabkan mual dan muntah pada trimester ketiga.
Bayi yang sedang tumbuh memberikan banyak tekanan pada sistem pencernaan.
Dengan berkurangnya ruang di perut saat bayi tumbuh, Moms mungkin mengalami gejala, termasuk mual, mulas, dan muntah.
Pola makan sehari-hari rupanya juga dapat berkontribusi dalam hal ini.
Makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau asam dapat memperparah mual dan muntah.
Untuk itu, lacak diet dan hindari makanan yang dapat menyebabkan mual.
Pertumbuhan rahim dan bayi terkadang membuat ibu merasa sakit.
Tekanan dari rahim yang membesar, gangguan tidur, stres dan kecemasan tentang persalinan, mengasuh anak, dan lain-lain dapat menyebabkan mual dan muntah.
Kemunculan mual dan muntah yang tiba-tiba di tengah kehamilan dapat dikaitkan dengan preeklamsia.
Sehingga, segera beri tahu dokter jika Moms memiliki penyakit ini.
Mual dan muntah yang semakin parah adalah gejala umum sindrom HELLP.
Baca Juga: Apa yang Bisa Dilakukan Saat Morning Sickness untuk Mengurangi Gejalanya? Bisa dengan Minum Teh Jahe
Sindrom HELLP adalah singkatan dari masalah darah dan hati seperti di antaranya :
H – Hemolysis/Hemolisis (Ini adalah pemecahan sel darah merah)
EL – Elevated liver enzymes (Peningkatan enzim hati yang bisa menjadi tanda masalah hati)
LP - Low platelet count (jumlah trombosit yang rendah dapat menyebabkan pendarahan serius.
Mual dan muntah yang semakin parah adalah gejala umum sindrom HELLP.
Dr. Marchand menambahkan, “Selain penyakit perut, refluks asam yang memburuk, atau mual yang tidak kunjung reda, Moms seharusnya tidak mengalami mual baru di trimester ketiga.
Jika mengalami mual baru yang tidak dijelaskan oleh salah satu dari kondisi yang disebutkan sebelumnya, itu bisa menjadi tanda komplikasi kehamilan, seperti sindrom HELLP.
Perlemakan hati akut kehamilan (AFLP) adalah masalah yang jarang namun serius dalam kehamilan.
Penyebab pasti AFLP tidak diketahui. Namun, ini dimulai pada akhir trimester ketiga kehamilan dan dapat menyebabkan mual dan muntah.
Selain itu tahukah Moms, vitamin prenatal, terutama yang mengandung zat besi, juga bisa menyebabkan mual di akhir kehamilan.
Ini adalah kondisi yang sangat jarang namun bisa menjadi menyebabkan mual dan muntah.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Mual Berlebihan, Bagaimana Cara Mengatasinya?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR