Nakita.id – Hari Kanker Anak Sedunia merupakan salah satu momentum penting yang diperingati dalam dunia kesehatan.
Peringatan ini jatuh pada tanggal 15 Februari setiap tahunnya.
Sementara, pada tahun 2023 kali ini, tema yang diangkat dalam International Childhood Cancer Day (ICCD) adalah 'Better Survival' is achievable #throughtheirhands.’
Para orangtua dan masyarakat luas, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan penyakit yang dapat menyerang anak-anak ini.
Selain itu, juga dapat lebih peduli akan kondisi kesehatan buah hati supaya dapat mengenalinya lebih dini.
Ada banyak jenis-jenis kanker yang dapat diderita, salah satunya adalah kanker mata atau retinoblastoma.
Retinoblastoma adalah suatu bentuk kanker mata yang langka namun cukup banyak menyerang anak-anak.
Mereka menyerang retina, lapisan dalam mata, baik pada satu atau kedua mata.
Retinoblastoma adalah jenis kanker mata yang menyerang retina, lapisan dalam mata.
Kondisi ini menyebabkan tumor tumbuh di retina yang terjadi ketika sel-sel saraf tumbuh di luar kendali.
Meski dapat terjadi di usia berapa saja, dalam kebanyakan kasus kanker mata ini dialami anak di bawah 5 tahun.
Baca Juga: Menjelang Hari Kanker Anak Sedunia, Peran Aktif Orangtua untuk Mencegah Risiko Kanker pada Anak
Dilansir dari Cancer Research UK, terdapat beberapa gejala awal yang dapat dikenali sebagai tanda kanker mata.
Sebagian besar anak dengan retinoblastoma tampak sehat.
Tetapi, dua tanda umum yang pertama kali diperhatikan orangtua pada anak mereka adalah:
- Memiliki pantulan putih di tengah mata mereka atau pada bagian pupil. Gejala ini juga dikenal sebagai leukocoria.
- Mata anak tidak melihat ke arah yang sama (juling). Gejala ini juga disebut dengan strabismus.
Selain pupil terlihat putih, anak terkadang juga mengalami perubahan pada iris pada satu area mata.
Gejala lain yang kuram umum namun dapat terjadi antara lain:
- Anak memiliki penglihatan yang buruk.
- Peradangan dan kemerahan pada mata mereka.
- Gerakan mata mereka yang tidak terkendali dari sisi ke sisi (nystagmus)
Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh sesuatu selain retinoblastoma. Tetapi Moms harus memeriksakannya ke dokter sesegera mungkin.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Tanda-Tanda Kanker pada Anak yang Sering Terjadi
Retinoblastoma terjadi ketika sel saraf di retina mengalami mutasi genetik.
Mutasi ini menyebabkan sel terus tumbuh dan berkembang biak ketika sel sehat akan mati. Massa sel yang terakumulasi ini membentuk tumor.
Sel retinoblastoma dapat menyerang lebih jauh ke dalam mata dan struktur di sekitarnya.
Retinoblastoma juga dapat menyebar ke area tubuh lainnya, termasuk otak dan tulang belakang.
Untuk sebagian besar kasus retinoblastoma, tidak jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik yang menyebabkan kanker. Namun, bisa aja anak-anak mewarisi mutasi genetik dari orang tuanya.
Dilansir dari Kids Health, retinoblastoma yang diwariskan dapat terjadi:
- Ketika seorang anak mewarisi mutasi (perubahan gen) dari orangtua. Seringkali, bayi akan lahir dengan retinoblastoma.
- Muncul spontan pada janin selama kehamilan. Sebagian besar anak-anak ini akan mengalami retinoblastoma sebelum mereka berusia 1 tahun.
Bentuk retinoblastoma ini biasanya mengenai kedua mata dan dapat menyebabkan lebih dari satu tumor pada setiap mata.
Sebaliknya, berbeda dengan retinoblastoma sporadis.
Kondisi ini terjadi ketika mutasi gen terjadi pada anak usia dini, biasanya setelah usia 1 tahun dan hanya mempengaruhi satu mata. Untuk jenis ini, penyebabnya belum diketahui.
Baca Juga: Bukan Hanya Moms, Dads Juga Perlu Berperan Sama dalam Mewaspadai Tanda-tanda Kanker pada Anak
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR