dr. Erna menyampaikan, untuk imunisasi HPV ini bisa diberikan sejak usia 9-55 tahun.
"Kenapa dia (imunisasi HPV) diberikan dini? Pada perempuan biasanya kalau usia sekolah itu dia belum melakukan hubungan seksual. Artinya, si vaksin ini bekerja sangat aktif di dalam badannya," katanya menjelaskan.
"Jadi, lebih efektif diberikan sejak usia 9 tahun, dimana anak kita belum melakukan kontak seksual dengan siapapun," lanjutnya.
Namun, hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga bisa mendapat imunisasi ini. Terlebih, jika orang dewasa tersebut sudah menikah.
"Dengan catatan, dia sudah harus melakukan pap smear, deteksi dini dulu kanker serviksnya," tegas dr. Erna.
"Apabila hasil pap smearnya, atau IVA test di puskesmas, negatif, dia bisa mendapatkan vaksinasi HPV," terangnya.
Akan tetapi, imunisasi anak satu ini hanya bisa diberikan secara gratis untuk anak saja, karena masuk dalam program pemerintah.
Bahkan, selain anak perempuan, anak laki-laki juga bisa diberikan imunisasi HPV ini dengan syarat sudah menginjak 19 tahun.
"Jadi, vaksin HPV ini sama sih sebenarnya, ke arah penyakit-penyakit kelamin. Jadi, bukan hanya penyakit kanker serviks saja," jelas dr. Erna.
Jadi, jangan sampai Moms dan Dads terlambat memberikan imunisasi untuk Si Kecil ya, termasuk HPV untuk mencegah risiko kanker.
Apabila terlambat, tak perlu ulang dari awal dan tetap lanjutkan pemberian imunisasi sesuai jadwalnya.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Kanker pada Anak Sejak Dini Supaya Segera Tertolong
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR