Nakita.id - Agar Si Kecil terhindar dari risiko kanker sejak dini, Moms dan Dads perlu memberikan imunisasi anak secara rutin serta terjadwal.
Pasalnya, imunisasi anak merupakan salah satu upaya melindungi anak dari risiko penyakit serius yang bisa mengancam nyawanya, termasuk kanker.
Maka dari itu, setelah imunisasi anak diberikan, diharapkan kondisi penyakitnya tidak berakibat fatal.
Lantas, kapan jadwal imunisasi anak dilakukan?
Tanpa berlama-lama, simak penjelasan berikut ini ya!
Sebagai informasi, imunisasi mulai bisa diberikan pada saat bayi baru lahir.
"Imunisasi itu sebenarnya sudah bisa diberikan mulai dari usia 0. Jadi, dari usia lahir pun sudah ada imunisasi yang diberikan sampai dia usia 9 tahun," jelas dr. Erna Lyana dalam rangkaian acara 'Referenata: Penuhi Kebutuhan Imunisasi Anak di Posyandu Untuk Mencegah Penyakit Serius Pada Anak' pada Kamis (16/1/2023).
Maka dari itu, jangan sampai Moms dan Dads lewatkan pemberian imunisasi sendiri untuk Si Kecil.
Berikut ini jadwal lengkapnya yang perlu diikuti.
- Usia 0-1 bulan: Polio 0 dan BCG
- Usia 2 bulan: DP-HiB 1, Polio 1, Hepatitis 2, Rotavirus, PCV
Baca Juga: Daftar Vaksin Anak yang Ditanggung Pemerintah dan Jadwal Lengkap Pelaksanaannya
- Usia 3 bulan: DPT-HiB 2, Polio 2, Hepatitis 3
- Usia 4 bulan: DPT-HiB 3, Polio 3 (IPV atau polio suntik), Hepatitis 4, Rotavirus 2, PCV 2
- Usia 6 bulan: PCV 3, Influenza 1, Rotavirus 3 (pentavalen)
- Usia 9 bulan: MMR 1
- Usia 18 bulan: MMR 2
Sebagai informasi, jadwal imunisasi anak diatas merupakan imunisasi dasar wajib yang harus didapatkan untuk Si Kecil.
Berdasarkan informasi dr. Erna, puskesmas memiliki posyandu balita, dimana nantinya akan diberikan suatu buku yang salah satunya berisi jadwal-jadwal imunisasi.
"Dan ibu-ibu itu tidak akan lupa membaca buku tersebut. Pengingatnya itu melalui buku itu," ucap Penanggung Jawab Program PTM (Penyakit Tidak Menular) di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan ini.
Selain itu, ketika anak sudah menginjak usia SD (sekolah dasar), Moms dan Dads juga bisa berikan imunisasi tambahan untuknya.
Salah satunya adalah HPV yang bisa didapatkan sekitar usia 9 tahun bagi anak perempuan.
"Untuk mendeteksi kanker serviks, itu bisa pencegahannya dengan menggunakan imunisasi HPV," terang dr. Erna.
Baca Juga: Cara Mencegah Kanker Anak, Bisa Melalui Asupan Nutrisi Berikut Ini
dr. Erna menyampaikan, untuk imunisasi HPV ini bisa diberikan sejak usia 9-55 tahun.
"Kenapa dia (imunisasi HPV) diberikan dini? Pada perempuan biasanya kalau usia sekolah itu dia belum melakukan hubungan seksual. Artinya, si vaksin ini bekerja sangat aktif di dalam badannya," katanya menjelaskan.
"Jadi, lebih efektif diberikan sejak usia 9 tahun, dimana anak kita belum melakukan kontak seksual dengan siapapun," lanjutnya.
Namun, hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga bisa mendapat imunisasi ini. Terlebih, jika orang dewasa tersebut sudah menikah.
"Dengan catatan, dia sudah harus melakukan pap smear, deteksi dini dulu kanker serviksnya," tegas dr. Erna.
"Apabila hasil pap smearnya, atau IVA test di puskesmas, negatif, dia bisa mendapatkan vaksinasi HPV," terangnya.
Akan tetapi, imunisasi anak satu ini hanya bisa diberikan secara gratis untuk anak saja, karena masuk dalam program pemerintah.
Bahkan, selain anak perempuan, anak laki-laki juga bisa diberikan imunisasi HPV ini dengan syarat sudah menginjak 19 tahun.
"Jadi, vaksin HPV ini sama sih sebenarnya, ke arah penyakit-penyakit kelamin. Jadi, bukan hanya penyakit kanker serviks saja," jelas dr. Erna.
Jadi, jangan sampai Moms dan Dads terlambat memberikan imunisasi untuk Si Kecil ya, termasuk HPV untuk mencegah risiko kanker.
Apabila terlambat, tak perlu ulang dari awal dan tetap lanjutkan pemberian imunisasi sesuai jadwalnya.
Baca Juga: Cara Mendeteksi Kanker pada Anak Sejak Dini Supaya Segera Tertolong
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR