Nakita.id - Makanan atau buah berjamur? Pasti kita akan segera membuangnya.
Tak sedikit pun niat untuk menyentuh atau mengonsumsinya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan keracunan.
Nah, ternyata tidak semua makanan berjamur berbahaya, bahkan beberapa pakar kerap menggunakan jamur sebagai proses pengolahan makanan.
Pembusukan makanan sering disebabkan oleh jamur.
Makanan berjamur memiliki rasa dan tekstur yang aneh dan mungkin memiliki bintik-bintik kabur berwarna hijau atau putih.
Memikirkan makan makanan berjamur saja sudah membuat kebanyakan orang merasa jijik.
Sementara beberapa jenis jamur dapat menghasilkan racun berbahaya, jenis lain digunakan untuk menghasilkan makanan tertentu, termasuk keju.
Jamur adalah jenis jamur yang membentuk struktur multiseluler seperti benang.
Biasanya terlihat oleh mata manusia saat tumbuh di makanan, dan mengubah penampilan makanan.
Makanan bisa menjadi lunak dan berubah warna, sedangkan penampakannya sendiri bisa mengembang, berbulu halus atau bertekstur berdebu.
Ini menghasilkan spora yang memberi warna, yang biasanya hijau, putih, hitam atau abu-abu. Makanan berjamur juga rasanya cukup khas, agak mirip kotoran basah. Demikian pula, makanan berjamur mungkin berbau “tidak enak”.
Baca Juga: Bukan Hanya Pakai Air, Ini Cara Membersihkan Jamur di Mesin Cuci Agar Tak Kembali Lagi
Sekalipun jamur hanya terlihat di permukaan, akarnya mungkin terletak jauh di dalam makanan. Jamur membutuhkan bahan organik yang lembap dan hangat untuk tumbuh, jadi makanan seringkali merupakan lingkungan yang sempurna.
Ribuan jenis jamur ada dan ditemukan hampir di mana-mana di lingkungan. Anda dapat mengatakan bahwa jamur adalah cara alami untuk mendaur ulang.
Selain terdapat pada makanan, juga dapat ditemukan di dalam ruangan dalam kondisi lembab.
Tujuan utama dari teknik pengawetan makanan yang umum, seperti pengawetan, pembekuan dan pengeringan, adalah untuk menghentikan pertumbuhan jamur, serta mikroba penyebab pembusukan makanan.
Jamur dapat tumbuh di hampir semua makanan.
Konon, beberapa jenis makanan lebih rentan terhadap pertumbuhan jamur daripada yang lain.
Makanan segar dengan kandungan air yang tinggi sangat rentan. Di sisi lain, bahan pengawet mengurangi kemungkinan tumbuhnya jamur, serta pertumbuhan mikroorganisme.
Jamur tidak hanya tumbuh pada makanan Anda di rumah. Itu juga dapat tumbuh selama proses produksi makanan, termasuk selama penanaman, pemanenan, penyimpanan atau pemrosesan.
Di bawah ini adalah beberapa makanan umum yang disukai jamur untuk tumbuh:
Baca Juga: Cara yang Benar Atasi Jamur di Kamar Mandi, Pakai Cuka Bukan Pemutih
Sebagian besar jamur membutuhkan oksigen untuk hidup, itulah sebabnya mereka biasanya tidak tumbuh subur di tempat yang oksigennya terbatas. Namun, jamur dapat tumbuh dengan mudah pada makanan yang dikemas dalam kemasan kedap udara setelah dibuka.
Sebagian besar jamur juga membutuhkan kelembapan untuk hidup, tetapi jenis tertentu yang disebut jamur xerofilik terkadang dapat tumbuh di lingkungan yang kering dan bergula. Jamur xerofilik terkadang dapat ditemukan pada cokelat, buah-buahan kering, dan makanan yang dipanggang.
Bukan hanya jamur yang bisa hidup di dalam makanan Anda. Bakteri tak terlihat dapat tumbuh bersamanya.
Bakteri dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, dengan gejala termasuk mual, diare, dan muntah. Tingkat keparahan penyakit ini tergantung pada jenis bakteri, jumlah yang tertelan, dan kesehatan individu.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anda Menemukan Jamur di Makanan Anda
Secara umum, jika Anda menemukan jamur pada makanan lunak, Anda harus membuangnya.
Makanan lunak memiliki kadar air yang tinggi, sehingga jamur dapat dengan mudah tumbuh di bawah permukaannya, yang sulit dideteksi. Bakteri juga bisa tumbuh bersamanya.
Sedangkan pada makanan keras seperti keju, kita dapat membuang bagian yang berjamur.
Cukup potong bagian yang berjamur. Umumnya makanan yang keras atau padat tidak mudah ditembus jamur.
Baca Juga: 6 Efek dari Menumpuk Pakaian di Mesin Cuci, Salah Satunya Muncul Jamur
Namun, jika makanan benar-benar tertutup jamur sekalipun makanan keras, Anda harus membuangnya.
Hal penting lainnya, jika Anda menemukan jamur, jangan mengendusnya, karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
Bahan makanan ini dapat digunakan jika bagian yang berjamur dipotong:
Saat mengeluarkan jamur dari makanan, potong setidaknya 2,5 cm (1 inci) di sekitar dan di bawah cetakan. Selain itu, berhati-hatilah agar tidak menyentuh cetakan dengan pisau.
Jika Anda menemukan jamur pada barang-barang ini, buanglah (1):
Baca Juga: Bahan Alami untuk Menghilangkan Jamur di Belahan Payudara, Salah Satunya Bawang Putih
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR