Dilansir dari Mayo Clinic, penggunaan obat penyuntikan kesuburan, seperti human chorionic gonadotropin (HCG), untuk menginduksi ovulasi dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium.
Kondisi ini dapat menyebabkan ovarium menjadi bengkak dan nyeri.
Gejala biasanya berlangsung seminggu dan termasuk sakit perut ringan, kembung, mual, muntah, dan diare.
Namun, jika Moms hamil, gejala mungkin berlangsung beberapa minggu.
Meskipun jarang terjadi, namun mungkin untuk mengembangkan bentuk sindrom hiperstimulasi ovarium yang lebih parah. Ditandai dengan kenaikan berat badan yang cepat dan sesak napas.
Tingkat keguguran bagi wanita yang hamil menggunakan IVF sekitar 15-25 persen. Tetapi angka tersebut dapat meningkat seiring dengan usia ibu.
Sekitar 2% hingga 5% wanita yang menggunakan IVF akan mengalami kehamilan ektopik.
Kondisi ini terjadi saat sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup di luar rahim, dan tidak ada cara untuk melanjutkan kehamilan.
Program bayi tabung atau IVF dapat meningkatkan risiko kelahiran ganda jika lebih dari satu embrio dipindahkan ke rahim.
Kehamilan dengan banyak janin membawa risiko persalinan dini dan berat lahir rendah yang lebih tinggi daripada kehamilan dengan janin tunggal.
Baca Juga: Daftar Rumah Sakit dan Klinik Bayi Tabung Lengkap dengan Rincian Biaya Program Hamil
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR