Dikutip dari National Health Service (NHS), masalah yang lebih sering dikaitkan dengan kelahiran kembar meliputi:
Keguguran, tekanan darah tinggi terkait kehamilan dan pre-eklampsia, diabetes gestasional, anemia dan perdarahan hebat, membutuhkan operasi caesar.
Tingkat keberhasilan IVF tergantung pada usia wanita yang menjalani perawatan dan faktor lain seperti masalah kesuburan.
Umumnya, kemungkinkan keberhasilan menurun secara signifikan seiring bertambahnya usia seseorang.
Dilansir dari Very Well Family, berikut presentasi keberhasilan program bayi tabing berdasarkan usia.
- Untuk wanita di bawah 35 tahun, persentase kelahiran hidup per pengambilan sel telur adalah 54,5%.
- Untuk wanita usia 35 hingga 37 tahun, persentase kelahiran hidup per pengambilan sel telur adalah 41,1%.
- Untuk wanita usia 38 hingga 40 tahun, persentase kelahiran hidup per pengambilan sel telur adalah 26,7%.
- Untuk wanita usia 41 hingga 42 tahun, persentase kelahiran hidup per pengambilan sel telur adalah 13,8%.
- Untuk wanita usia 43 tahun ke atas, persentase kelahiran hidup per pengambilan sel telur adalah 4,2%.
Selain itu, tingkat keberhasilan program bayi tabung dengan embrio segar adalah 53,3 persen, sementara saat menggunakan embrio beku adalah 46,5 persen.
Baca Juga: Biaya Program Hamil Bayi Kembar di Rumah Sakit, Ternyata Bisa Dilakukan dengan Metode Bayi Tabung?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR