Jika Si Kecil mengomel, tunggu sampai selesai sebelum menyuruhnya pergi.
Namun, jika anak bersikap agresif atau melakukan kekerasan, penting untuk menghentikannya terlebih dahulu.
Dads bisa melakukannya dengan membuat mereka duduk dengan tenang sampai kemarahan mereka mereda.
Mengajari anak latihan pernapasan dan berhitung dari satu sampai sepuluh dapat membantu menenangkannya.
Tak jarang ketika anak marah, mereka mengamuk, membentak atau memukul karena mereka tidak tahu bahwa kemarahan juga bisa diekspresikan secara verbal.
Mengajari mereka kosakata perasaan yang merupakan daftar kata untuk menunjukkan bagaimana perasaan mereka terbukti berguna dalam membantu anak-anak mengatasi kemarahan.
Beberapa contohnya adalah kata-kata seperti marah, takut, geram, dan jengkel atau kalimat seperti, “Saya sangat marah sekarang!” dan "Dia menggangguku", dan sebagainya.
Saat kemarahan dipicu, anak akan merasakan adrenalin yang memberi mereka lebih banyak energi dan kekuatan dan juga menghasilkan suara yang lebih keras.
Semua ini dapat menyebabkan agresi atau kekerasan kecuali adrenalin disalurkan ke sesuatu yang tidak terlalu berbahaya.
Moms bisa membuat anak melampiaskan amarahnya dengan berteriak atau memukul bantal sampai dorongan untuk melakukan kekerasan hilang.
Saat anak marah, cobalah buat mereka berbicara tentang mengapa mereka merasa demikian.
Baca Juga: Berperan Sama Ini Cara Agar Dads Bisa Ikut Mengasuh Si Kecil Saat Menjalani Long Distance Marriage
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR