Mighty Minds Preschool bersama dengan Nafas Indonesia hari ini secara resmi memperkenalkan Clean Air Zone di lingkungan sekolahnya.
Ini menjadikannya sebagai sekolah pertama di Indonesia yang menggunakan ekosistem data kualitas udara real-time untuk menjamin kesehatan udara di dalam ruangan.
Clean Air Zone merupakan ekosistem terintegrasi berbasis data yang mampu menjaga dan mengidentifikasi polusi udara di dalam ruangan dan membersihkan udara dengan cara otomatis, sehingga pengguna dapat mengatur kegiatan luar ruangan sesuai dengan kondisi polusi.
Sistem ini dikembangkan oleh Nafas Indonesia, sebuah startup di Indonesia yang berfokus pada isu lingkungan dan kesehatan serta menciptakan kekayaan intelektual dalam bentuk perangkat lunak dan perangkat keras.
“Polusi udara di Jakarta di tahun 2022 hampir delapan kali di atas pedoman World Health Organization, dan masih banyak yang belum menyadari bahwa polusi udara ini ada di dalam ruangan juga.
Hanya dengan adanya data kualitas udara yang jelas, kita bisa mengatur lingkungan yang sehat, terutama untuk anak kita,” ujar Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia.
Hingga saat ini, polusi udara di dalam dan luar ruangan masih menjadi masalah yang luput dari perhatian.
Berdasarkan data yang diambil dari lebih dari 120 sensor udara Nafas yang tersebar di wilayah Jabodetabek, tingkat PM2.5 telah jauh melampaui ambang batas panduan dari World Health Organization (WHO) hingga 11 kali lipat.
Riset dari Nafas juga menunjukkan bahwa hampir 100 persen polusi udara luar ruangan tersebut bisa masuk ke dalam ruangan.
Anak-anak merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terdampak polusi udara.
Menurut dr. Farhan Zubedi, terdapat bahaya laten dari partikel PM2.5 terhadap kesehatan anak-anak, salah satunya yang paling sering ditemui adalah peningkatan gejala asma, influenza, ADHD, dan juga obesitas pada anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR