Nakita.id - Moms pasti setuju kalau ayah berperan sama dalam pengasuhan anak akan memberikan dampak baik.
Selain ayah lebih dekat dengan anaknya, pekerjaan dan tugas Moms juga terasa lebih ringan.
Ini karena Dads selalu hadir untuk memberikan uluran tangan ketika Moms merasa capek mengasuh si Kecil.
Tapi sayangnya, masih belum banyak Dads yang sadar tentang pentingnya peran mereka dalam kehidupan anak.
Kebanyakan ayah hanya menyerahkan pengasuhan anak kepada Moms.
Ya, meski sibuk dengan pekerjaan, Dads tetap dianjurkan untuk menyediakan waktu bersama si Kecil.
Entah itu untuk mengobrol, membantu belajar, mengajak jalan-jalan atau membacakan cerita sebelum tidur.
Penelitian membuktikan kalau peran ayah bisa membantu anak secara emosional.
Kehadiran ayah di kehidupan anak akan membuat si Kecil lebih percaya diri.
Melansir dari Baby Center, berikut adalah penjelasan mengenai peran ayah di kehidupan anak.
Yuk simak!
Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengatasi Anak Tantrum, Dads Bisa Lakukan Ini
Penjelasan oleh University of Cambridge dan LEGO Foundation menganalisis hampir 80 penelitian dari antara 1977 dan 2017.
Penelitian tersebut mengeksplorasi bagaimana ayah bermain dengan bayi dan balita.
Serta bagaimana permainan ini berbeda dari bermain dengan ibu, dan potensi dampaknya pada perkembangan masa kanak-kanak.
Mereka menemukan bahwa ayah cenderung lebih terlibat dalam permainan fisik, dan gaya bermain daripada ibu.
Selain itu anak-anak yang menikmati lebih banyak waktu bermain berkualitas tinggi dengan ayah menunjukkan lebih sedikit hiperaktif dan lebih sedikit punya masalah saat mereka tumbuh, daripada anak-anak yang hanya memiliki sedikit atau tidak ada waktu bermain dengan ayah mereka.
Penemuan ini tidak berarti bahwa waktu bermain dengan ibu tidak penting dan juga bermanfaat.
Bermain secara umum sangat penting untuk perkembangan anak-anak, dan, baik dengan ibu atau ayah.
Waktu bermain membantu anak-anak mempelajari keterampilan fisik dan sosial, kreativitas, kemandirian, keingintahuan, dan pemecahan masalah.
Kecenderungan ayah terhadap jenis permainan fisik seperti menggelitik, mengejar, dan menunggang kuda mungkin sangat cocok untuk mengembangkan pengaturan emosi, kata para peneliti.
"Permainan fisik menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengasyikkan di mana anak-anak harus menerapkan pengaturan diri," kata Paul Ramchandani, profesor bermain dalam pendidikan, perkembangan, dan pembelajaran di Universitas Cambridge, dalam sebuah pernyataan.
"Dads mungkin harus mengendalikan kekuatan, belajar ketika segala sesuatunya berjalan terlalu jauh - atau mungkin anak menginjak kaki Dads secara tidak sengaja dan Dads merasa kesal!"
Baca Juga: 6 Makanan yang Bisa Dikonsumsi untuk Berperan Sama Rencanakan Kehamilan Pertama, Apa Saja?
"Ini adalah lingkungan yang aman di mana anak-anak dapat mempraktikkan cara merespons."
"Jika mereka bereaksi dengan cara yang salah, mereka mungkin disuruh marah, lain kali mereka mungkin ingat untuk berperilaku berbeda," tambahnya.
Tapi jangan putus asa jika Moms seorang ibu tunggal atau dalam rumah tangga dengan dua ibu.
Para ibu dapat memberikan manfaat waktu bermain yang biasanya diasosiasikan dengan para ayah dengan memasukkan aktivitas fisik saat menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, kata Ramchandani.
"Bagian dari menjadi orang tua adalah keluar dari zona nyaman," katanya.
"Anak-anak kemungkinan besar mendapat manfaat paling besar jika mereka diberi cara berbeda untuk bermain dan berinteraksi."
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR