Nakita.id - Tumbuh kembang anak bukan cuma tanggung jawab Moms saja, tapi juga keduanya, baik Moms dan juga Dads.
Jadi, Dads juga harus #BerperanSama atas pertumbuhan Si Kecil.
Salah satunya tentang mengasuh dan mendidik anak.
Peran seorang ayah sangat diperlukan di sini.
Melansir laman Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sabtu (19/12/2020), ada 5 peran yang biasanya dijalankan para Dads dalam mengasuh dan mendidik anak-anak mereka.
Apa sajakah itu?
Peran Dads sebagai:
- partisipator atau pemecah masalah (participator/problem-solver)
- teman bermain (playmate)
- pembimbing prinsip (pricipled guide)
- penyedia (provider)
Baca Juga: Nawasena
- penyiap (preparer)
Bisa jadi ada peran-peran lain yang mungkin muncul selain lima peran tersebut.
Meski demikian, beragam kegiatan Dads bersama anak cenderung sesuai dengan satu atau lebih peran-peran tersebut.
Betapa bahagianya anak ketika ada yang dapat membantunya memecahkan masalah yang ia hadapi.
Apalagi, jika orang itu adalah Dadsnya sendiri.
Sebab, dengan Dads, semestinya tak ada jarak emosi. Bersama Dads, pemecahan masalah bukan lagi sekadar soal teknis, melainkan ada kasih sayang yang turut terisi.
Banyak hal sepele dan mudah di mata Dads, tapi bagi anak ternyata itu masalah.
Mulai dari soal PR, memompa ban sepeda, atau sekadar mengikat tali ayunan di belakang rumah.
Semua itu menjadi sarana bagi Dads untuk mendekati anak sekaligus menanamkan nilai dan pelajaran pada mereka.
Seorang anak bisa belajar lewat kegiatan bermain.
Begitu juga seorang Dads bisa menanamkan banyak nilai dan pelajaran melalui kegiatan bermain bersama anaknya. Minimal, anak dapat belajar menyukai Dads mereka.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Ayah Berperan Sama dalam Kehidupan Anak? Ini Penjelasannya
Belajar percaya pada Dads mereka.
Anak belajar membangun ikatan emosi positif dengan Dadsnya.
Permainan bersama Dads juga akan melengkapi aspek fisik anak.
Sebab, biasanya, Dads cenderung mengajak anak melakukan permainan yang sifatnya fisik.
Seperti mengayun anak, kejar-kejaran, dan semisalnya. Permainan seperti ini bagus untuk membangun otot dan koordinasi fisik anak.
Dads memiliki peran mengajarkan anak tentang perilaku yang diharapkan secara sosial.
Ini membantu anak-anak untuk belajar perbedaan antara yang benar dan salah, serta memampukan anak-anak untuk mengalami dan memahami konsekuensi-konsekuensi dari perilaku mereka sendiri.
Peran Dads yang memberikan panduan untuk anak-anak mereka, tak hanya mempertahankan "otoritas", tetapi juga bermakna bisa menggunakannya dengan efektif.
Bimbingan melibatkan Dads dan anak dalam suatu proses berkelanjutan dari komunikasi yang sehat.
Misalnya, Dads menyimak dahulu dari anak, baru kemudian berdiskusi dan memberi instruksi.
Secara umum, seorang Dads dianggap sebagai penyedia keperluan sumber daya utama bagi keluarga.
Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengatasi Anak Tantrum, Dads Bisa Lakukan Ini
Dads menyediakan uang, makanan, tempat tinggal, pakaian untuk anak dan keluarganya.
Akan tetapi, Dads tak hanya penyedia keperluan materi.
Dads juga bisa menjadi penyedia pengasuhan untuk anak.
Seringkali para Dads menganggap bahwa tugasnya hanya sekadar penyedia keperluan yang bersifat material.
Ini tentu pendapat atau pandangan yang tidak tepat.
Dads perlu terlibat menyediakan bimbingan, bermain bersama anak, terlibat dalam kegiatan sekolah anak, dan kegiatan-kegiatan komunitas yang mendukung perkembangan anak.
Idealnya, peran Dads yang besar dalam menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup.
Misalnya, dengan sering mengajak anak berbincang tentang nilai-nilai dan moral keluarga, serta contoh perilaku yang pantas.
Untuk melakukan ini, seorang Dads tak perlu menunggu anaknya dewasa.
Sebaiknya dilakukan sejak anak usia dini, dan berlanjut hingga sepanjang hidupnya.
Kedekatan Dads dengan anak, serta keteladanan yang diberikannya, akan menjadi inspirasi bagi anak ketika kelak menjadi orangtua.
Baca Juga: Berperan Sama dalam Mengatasi Anak Tantrum, Dads Bisa Lakukan Ini
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR