Nakita.id – Memperhatikan kesehatan mulut anak merupakan salah satu dari tugas penting orangtua.
Penting juga untuk diingat bahwa ada makanan dan minuman yang merusak gigi anak.
Permen dan minuman ringan sering dikaitkan dengan masalah gigi.
Namun, mereka bukan satu-satunya musuh kesehatan mulut yang menjadi perhatian.
Ada banyak makanan yang kelihatannya tidak berbahaya tapi bisa merusak gigi anak, lo.
Berikut ini adalah apa saja makanan dan minuman yang harus dihindari atau dikurangi oleh anak.
Moms mungkin sudah banyak yang tahu kalau makanan manis adalah musuh bagi kesehatan mulut.
Hal ini karena banyaknya gula yang dikandungnya digunakan oleh bakteri di mulut untuk tumbuh dan berkembang biak.
Oleh karena itu, ketika mereka memetabolisme, mereka menghasilkan asam yang menurunkan pH saliva, sehingga mampu mendemineralisasi gigi dan menimbulkan karies.
Konsistensi dan tekstur permen juga menjadi faktor penyebab kerusakan gigi.
Seperti permen lunak dan lengket yang tetap menempel di gigi dan berada di mulut dalam waktu lama.
Baca Juga: Mengapa Gigi Anak Berubah Warna? Cari Tahu Apa Saja Penyebab Gigi Kuning
Sementara permen keras dan lolipop juga bisa menciptakan lingkungan manis dan asam yang sangat lama diproduksi di dalam mulut.
Pada saat yang sama, saat dikunyah, sisa permen bisa terperangkap di permukaan gigi.
Selain itu, jika sangat keras, enamel atau sendi rahang bisa rusak saat menggigitnya.
Beberapa minuman, seperti jus dan minuman bersoda, berdampak negatif bagi kesehatan mulut anak-anak, karena mengandung gula dan komposisinya bersifat asam.
Minuman ringan memiliki komposisi asam yang mampu menghilangkan mineral dari gigi.
Jus buah, sebaliknya, jauh dari pilihan yang sehat, memiliki kandungan gula yang tinggi, yang memungkinkan bakteri berkembang biak dan menghasilkan asam yang dapat berdampak buruk pada enamel gigi.
Jus jeruk sangat asam. Karakteristik ini menurunkan pH mulut dan mampu menyebabkan hilangnya mineral dari struktur gigi.
Oleh karena itu, keasaman buah jeruk dapat berdampak negatif pada enamel.
Jeruk, jeruk keprok, grapefruit, dan lemon adalah beberapa contohnya.
Makan buah jeruk memberikan vitamin C bagi tubuh, jadi menghilangkannya dari makanan anak bukanlah solusinya.
Yang harus Moms ingat adalah setelah memakannya, harus menyikat gigi atau berkumur dengan air.
Baca Juga: Anak Tidak Mau Sikat Gigi? Moms Bisa Membiasakannya dengan 4 Cara Menyenangkan Ini
Roti dan produk lain yang kaya karbohidrat, seperti pasta, tepung, dan pati, dapat diproses oleh bakteri dan berfungsi sebagai substrat untuk tumbuh dan berkembang biak.
Kue kering, kue, dan kue industri juga memiliki tambahan gula rafinasi.
Oleh karena itu, saat memilih makanan ini, yang terbaik adalah memilih opsi biji-bijian.
Juga lebih baik untuk memilih roti yang renyah daripada roti irisan.
Karena yang terakhir memiliki tekstur yang lebih kenyal dan lebih melekat pada permukaan gigi.
Biasanya sisa kue dan makanan lunak tetap berada di mulut anak-anak karena terjebak di permukaan gigi yang tidak rata.
Akibatnya, mikroorganisme memiliki substrat yang mereka butuhkan untuk berkembang biak.
Gula adalah substrat utama yang digunakan bakteri di mulut untuk tumbuh.
Karena itu, mengonsumsi terlalu banyak gula berisiko bagi gigi.
Sebaiknya kurangi konsumsi produk industri yang mengandung gula dan berhati-hatilah perhatian pada pelabelan.
Untuk makanan rumahan, penting untuk mengurangi penambahan gula.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Mulut Akibat Sakit Gigi, Perbanyak Minum Air Putih dan Terapkan Langkah Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR