Nakita.id – Memasuki trimester kedua kehamilan, Moms mulai merasakan berbagai pengalaman baru.
Misalnya, sudah mulai terlihat membesar dan merasakan bayi bergerak untuk pertama kalinya.
Beberapa ketidaknyamanan akan memudar seiring waktu seperti rasa mual dan lelah.
Kendati demikian, gejala lainnya bisa semakin meningkat dibandingkan sebelumnya.
Oleh karena itu, supaya dapat menjalani kehamilan dengan nyaman Moms mencari cara untuk mengatasinya.
Supaya dapat mempersiapkan kehamilan dengan baik, berikut ini adalah berbagai keluhan ibu hamil dan perawatan yang dapat dilakukan untuk meringankannya.
Dilansir dari Web MD, pada trimester kedua ibu hamil kerap merasakan nyeri di perut bagian bawah.
Kram terjadi karena saat rahim membesar selama kehamilan, hal itu memberi tekanan pada otot dan ligamen di dekatnya.
Selama trimester kedua, otot ligamen bundar sering kram saat meregang.
Moms merasakannya sebagai nyeri tumpul di perut bagian bawah, tetapi mungkin juga merasakan nyeri tajam.
Kram ringan adalah normal, dan bisa disebabkan oleh sembelit, gas, atau bahkan berhubungan intim.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dihindari Ibu Hamil di Trimester 1, Jangan Sampai Lengah Moms
Untuk meredakan nyeri, cobalah mandi air hangat, senam relaksasi, ubah posisi tubuh.
Semakin bertambahnya usia kehamilan, berat ekstra bayi mulai menekan punggung dan membuatnya pegal-pegal.
Untuk mengurangi tekanan, duduk tegak dan gunakan kursi yang memberikan penyangga punggung yang baik.
Tidur miring dengan bantal terselip di antara kaki juga dapat membantu. Hindari mengangkat atau membawa sesuatu yang berat.
Kenakan sepatu hak rendah yang nyaman dengan penyangga lengkung kaki yang baik.
Jika rasa sakitnya benar-benar tidak nyaman, mintalah pasangan untuk menggosok bagian yang sakit, atau manjakan diri dengan pijat kehamilan.
Keluhan yang umum dirasakan adalah mulai merasakan otot-otot di rahim menegang selama satu atau dua menit selama trimester kedua.
Ini bukanlah kontraksi nyata atau tanda persalinan, tetapi gejala normal.
Mereka mungkin datang dan pergi secara acak. Ritme dan kekuatan mereka tidak teratur. Kontraksi otot ini sering menyebabkan ketidaknyamanan lebih dari rasa sakit.
Berhubungan intim, olahraga intens, dehidrasi, kandung kemih penuh, atau bahkan seseorang yang menyentuh benjolan bayi dapat memicu kontraksi Braxton-Hicks.
Moms dapat menggunakan kontraksi ini untuk melatih teknik pernapasan saat persalinan.
Baca Juga: 7 Penyebab Mual dan Muntah di Trimester Ketiga Kehamilan yang Perlu Diketahui
Untuk membantu diri lebih rileks, cobalah mandi air hangat, minum teh herbal hangat, ubah posisi tubuh, atau minum lebih banyak air.
Saat rahim membesar selama trimester kedua, akan menekan pembuluh darah dan terkadang menyebabkan Moms merasa pusing.
Penyebab lainnya dari gejala ini adalah gula darah rendah atau perubahan hormon selama kehamilan.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk tidak berdiri terlalu lama, bangkit perlahan dari kursi atau tempat tidur.
Tetapi, penuh asupan bergizi setip hari, perbanyak minum air, kenakan pakaian longgar. Kemudian hindari mandi atau berendam air panas.
Hubungi dokter jika Moms merasa pingsan atau jika Moms juga mengalami pendarahan atau sakit perut.
Keluhan umum lainnya pada kehamilan adalah mulas dan sembelit adalah tubuh membuat lebih banyak hormon yang disebut progesteron.
Hormon ini melemaskan otot-otot tertentu, termasuk cincin otot di kerongkongan bagian bawah yang biasanya menahan makanan dan asam di perut dan yang menggerakkan makanan yang dicerna melalui usus.
Untuk meredakan mulas, cobalah makan lebih sering, porsi kecil sepanjang hari dan hindari makanan berminyak, pedas, dan asam (seperti buah jeruk).
Adapun untuk sembelit, dapatkan lebih banyak serat dan minum cairan ekstra agar semuanya berjalan lebih lancar.
Aktivitas fisik juga akan membantu meningkatkan pencernaan.
Baca Juga: Pada Usia Kandungan Berapa Bulan Biasanya Ibu Hamil Ngidam?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR