Nakita.id - Gejala TBC pada anak harus orang tua ketahui untuk mencegahnya menjadi lebih parah.
TBC atau Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
70% kasus TBC berdampak pada paru-paru tapi bukan hal mustahil memengaruhi organ lain.
Sebut saja kelenjar getah bening, otak, ginjal dan tulang belakang.
Pada anak-anak, TBC berisiko berpengaruh pada organ tubuh lain ketimbang pada orang dewasa.
Ini sebabnya, TBC pada anak bisa berakibat fatal.
Melansir dari laman Royal Children Hospital, anak lebih mudah terjangkit TBC karena sistem imunnya masih lemah.
TBC bisa disembukan dengan mengonsumsi antibiotik yang diberikan oleh dokter.
Selain itu, seseorang bisa mengalami infeksi bakteri TBC tapi tidak mengalami sakit.
Kondisi ini terjadi ketika orang terinfeksi bakteri TB tapi daya tahan tubuh cukup kuat untuk mencegah penularan.
Jika orang yang terinfeksi TBC tidak sakit atau mengalami gangguan kesehatan, kondisi ini tidak menular.
Baca Juga: Efek Konsumsi Obat Selama 6 bulan bagi Pasien TBC, Bagaimana Aturan Minumnya?
Ada risiko bakteri TBC akan aktif di tahap selanjutnya dan menimbulkan sakit.
Ini terjadi karena sistem imun menurun.
Jika terinfeksi bakteri TBC dan sistem imun tidak cukup kuat, maka akan muncul gangguan kesehatan.
Bakteri TBC menyebar melalui gejalanya yang timbul.
Si Kecil yang terinfeksi bakteri TBC bisa menunjukkan gejal seperti:
- demam
- cepat lelah
- berkeringat saat malam
- turun berat badan
- batuk
- nyeri dada
Baca Juga: Ciri-ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah, Penyakit Serius yang Tidak Boleh Disepelekan
Gejala TBC pada anak bisa berbeda-beda sesuai dengan area yang terinfeksi.
Gejalanya bisa lebih ringan atau lebih berat pada seriap anak.
Penyakit TBC pada anak dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap paparan (exposure) dan tahap penyakit TBC aktif.
Namun, pengobatan penyakit TBC pada anak baru bisa dilakukan apabila Si Kecil telah terdeteksi TBC aktif, Moms.
Melansir University of Rochester Medical Center, anak yang baru terinfeksi bakteri TBC atau belum menunjukkan gejala TBC aktif, biasanya akan diberi obat antituberkulosis (OAT) isoniazid.
Sementara, untuk anak yang sudah terdiagnosa TBC aktif, maka akan dapat pengobatan yang terdiri dari tiga jenis OAT, yaitu soniazid, pyrazinamid, dan rifampicin.
Obat-obatan tersebut diberikan secara rutin selama dua bulan.
Lalu, untuk empat bulan selanjutnya hanya akan diberikan dua jenis obat yang terdiri dari rifampicin dan isoniazid.
Penting untuk Moms tahu, jika pemberian OAT pada anak berbeda dengan jensi OAT yang diberikan pada orang dewasa, ya.
Bila Moms ingin Si Kecil terhindar dari paparan TBC, maka ada dua hal penting yang harus dilakukan.
Pertama, pastikan si Kecil mendapatkan vaksin BCG.
Baca Juga: Kasus TBC Kembali Naik, Kenali Gejala Awal dan Pengobatannya
Pemberian vaksin BCG ini sangat penting dilakukan, karena dapat mencegah terjadinya TBC pada anak.
Langkah kedua, yaitu Moms harus pastikan Si Kecil tak berkontak langsung dengan orang yang menderita TBC.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR