"Kalau berbohong yang batal bukan puasanya, tapi itu batal pahalanya," kata Ustaz Tajul.
Ia kemudian menjelaskan bahwa orang yang berbohong saat puasa sama halnya dengan mendapatkan lapar dan haus saja.
Sedangkan untuk pahala dan berkah di dalamnya, orang tersebut tak mendapatkannya.
Ini sama halnya dengan orang yang melakukan salat malam, namun hanya mendapatkan rasa kantuk saja.
Penjelasan serupa pun dikemukakan Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat.
Mengutip dari Kompas, Dr. H. Syamsul Hidayat mengatakan, berbohong di bulan Ramadan tidak membatalkan puasa.
Namun, hal itu dapat mengurangi pahala dari puasa yang sedang dijalankannya.
"Berbohong tidak membatalkan tapi akan mengurangi (pahala), bahkan menggerus nilai puasa hingga nol," kata Syamsul.
"Puasanya tetap sah tapi tak bernilai," imbuhnya.
Hal itu bahkan telah dijelaskan dalam hadis dari Rasulullah SAW berikut:
"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman," (HR. Bukhari).
Baca Juga: Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan Saat Puasa dan Waku Terbaik Melakukannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR