Secara umum, imunisasi bertujuan untuk mencegah penyakit atau mengurangi tingkat keparahan penyakit.
Dalam hal ini akan mengurangi potensi komplikasi yang timbul apabila terserang polio.
Imunisasi juga memiliki manfaat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut kepada orang lain.
Vaksin anak juga dapat menekan risiko tertular virus polio hingga dewasa.
Apabila sudah mendapatkan vaksin ini saat masih anak-anak, maka umumnya ketika dewasa tidak memerlukan imunisasi lagi.
Ada dua jenis vaksin polio yang diberikan untuk bayi dan anak-anak, yakni:
Pertama, vaksin polio tetes atau bivalent oral polio vaccine (BOPV) adalah jenis vaksin polio yang cara pemberiannya dilakukan dengan diteteskan ke mulut.
Di dalamnya berisi virus polio hidup yang sudah dilemahkan.
Jenis vaksin ini dapat merangsang kekebalan usus dan darah untuk membentuk zat kekebalan atau antibodi saat menghadapi virus polio liar.
Kedua, vaksin polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV) adalah jenis vaksin polio yang cara pemberiannya dilakukan dengan disuntikkan di lengan atau paha.
Jenis vaksin polio ini berisi virus polio mati. Vaksin ini tidak dapat menimbulkan kekebalan di usus, tapi tetap dapat membentuk kekebalan di dalam darah.
Baca Juga: 5 Pengobatan Polio yang Bisa Moms Lakukan untuk Anak
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR