Nakita.id - Berikut ini cara mencegah anak kekurangan zat besi.
Jangan sampai mengonsumsi makanan berikut ini.
Kekurangan zat besi pada anak adalah salah satu masalah gizi yang umum terjadi di seluruh dunia.
Zat besi sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, karena zat besi berperan dalam membentuk hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Anak-anak yang kekurangan zat besi dapat mengalami anemia, yaitu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Kekurangan zat besi pada anak dapat mempengaruhi kemampuan belajar, perkembangan kognitif, dan sistem kekebalan tubuh.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup dalam diet mereka.
Dikutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa tips yang dapat Moms lakukan demi mencegah kekurangan zat besi pada anak.
1. Konsumsi makanan tinggi zat besi minimal 2 kali sehari
Memenuhi kebutuhan zat besi yang paling baik adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Pemberian Zat Besi dan Vitamin C untuk Anak
Moms dapat memilih daging sapi cincang, daging kambing sebagai sumber zat besi sekaligus protein pada MPASI bayi.
Hati ayam dan hati sapi juga merupakan sumber zat besi yang mudah didapatkan.
Selain itu, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga merupakan makanan tinggi zat besi.
Sayangnya, tubuh si kecil hanya mampu menyerap sekitar 3-8 persen, dibandingkan dengan zat besi dari hewani yang diserap sebesar 23 persen.
2. Hindari minum teh atau susu saat makan utama
Saat si kecil makan, usahakan hanya memberi air putih saja, bukan segelas teh atau susu.
Teh diketahui mengandung zat yang menghambat absorpsi zat besi.
Saat bayi dalam kandungan pun, para dokter menganjurkan agar ibu hamil mengurangi minum teh agar kadar Hb tidak rendah dan kekurangan zat besi.
Sementara itu, kandungan kalsium yang tinggi pada susu dapat menghambat penyerapan zat besi karena penyerapan kalsium berkompetisi dengan penyerapan zat besi.
Susu dan teh masih boleh diminum oleh anak-anak, asalkan di luar waktu makan utama dan dengan porsi yang sesuai.
3. Konsumsi buah atau sayur yang kaya vitamin C
Baca Juga: Agar Tidak Pusing Terus, Ini Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil
Tahukah Moms bahwa vitamun C dapat meningkatkan absorpsi zat besi dari serelia dan sayuran sebanyak dua kali lipat?
Ya, keunggulan vitamin C ini membuat tubuh batita lebih banyak menyerap zat besi.
Para orang tua dapat memberikan buah-buahan, seperti jeruk, stroberi, atau kiwi kepada si kecil saat snack time demi mencukupi kebutuhan vitamin C.
4. MPASI fortifikasi dapat dijadikan menu tambahan
Hingga saat ini, masih sering ditemukan perdebatan antara MPASI home made dengan fortifikasi.
Padahal, kenyataannya keduanya dapat saling melengkapi kebutuhan gizi anak usia di bawah satu tahun.
Menurut IDAI, bayi perlu makan hati ayam sebanyak 85 g sehari (setara 3 potong sedang) atau daging sapi sebesar 385 gram (hampir 1,5x porsi steak untuk orang dewasa) untuk memenuhi kebutuhan zat besi sebesar 11 mg per hari.
Tentunya jumlah ini sangat banyak untuk bayi berusia 6-12 bulan, sehingga MPASI fortifikasi yang telah diperkaya zat besi dapat menjadi alternatif asupan yang mengandung tinggi zat besi.
5. Minum air putih yang cukup
Cairan sangat berperan dalam proses produksi sel darah merah.
Jika produksi sel darah merah tercukupi, maka Si Kecil akan semakin terjauhkan dari bahaya anemia.
Baca Juga: Ketahui Manfaat Kangkung untuk Ibu Hamil dan Janin Bagi Bumil Ngidam Tumis Kangkung
Selain itu, cairan juga berfungsi untuk menghindarkan anak dari konstipasi sebagai efek dari konsumsi suplemen zat besi.
Untuk itu, Moms perlu memberikan air putih yang bersih dan matang pada Si Kecil sebanyak 8 gelas per hari.
6. Jangan minum teh
Teh mengandung zat bernama asam fitat dan tanin yang dapat mengganggu proses penyerapan zat besi pada tubuh manusia.
Untuk itu, hindari memberikan teh pada anak kurang dari satu jam sebelum waktu makan utama agar segala nutrisi dalam makanan dapat terserap secara optimal.
7. Menjaga kebersihan lingkungan
Tahukah Moms, anemia bukan saja disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi dalam makanan Si Kecil?
Ternyata anemia juga dapat terjadi karena terganggunya penyerapan nutrisi dan terjadinya pendarahan di usus.
Ternyata kedua gangguan tersebut dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi parasit.
Untuk itu, Moms harus ekstra hati-hati dan menjaga kebersihan, makanan, dan lingkungan tempat tinggal Si Kecil.
Nah, itu dia Moms cara mencegah anak kekurangan zat besi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 5 Tanda Anak Cacingan Selain Susah Makan dan Gatal di Area Pantat
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR