Penelitian pada 2019 menyebutkan, anak dengan kekurangan gizi kronis umumnya memiliki nilai evaluasi motorik yang lebih rendah. Ini membuktikan bahwa kekurangan gizi dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Pertumbuhan fisik anak terganggu
Malnutrisi, terutama kekurangan vitamin dan mineral penting, dalam jangka panjang juga memberi dampak pada pertumbuhan fisik anak. Salah satunya adalah menyebabkan pertumbuhan tulang anak yang buruk.
Akibatnya, anak-anak dengan kekurangan gizi dalam jangka panjang cenderung mempunyai postur tubuh yang pendek ketimbang teman-teman seusianya.
Anak dengan kondisi ini pun cenderung tidak dapat bertumbuh secara optimal seperti anak-anak pada umumnya.
4. Perkembangan otak terganggu
Selain pertumbuhan secara fisik, perkembangan otak anak juga bisa terganggu karena malnutrisi. Otak anak tidak dapat berkembang dengan optimal seperti anak-anak pada umumnya.
Akibatnya, anak memiliki kemampuan belajar yang tidak memadai, IQ yang rendah, masalah pada ingatan dan perhatian, hingga perkembangan bahasa anak yang buruk. Anak juga bisa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah dan memiliki prestasi yang kurang baik di sekolah.
5. Masalah emosional dan perilaku
Malnutrisi juga bisa memberi dampak pada emosional dan perilaku anak. Melansir New Health Advisor, ketika organ tubuh terpengaruh akibat malnutrisi, hal ini juga mengganggu keseimbangan mental Anda.
Akibatnya, anak dapat mengalami masalah emosional dan perilaku. Ini termasuk anak menjadi mudah marah, cemas atau sedih yang berlebihan, stres, hingga depresi pada anak.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR