Nakita.id - Jangan disepelekan Moms, banyak sekali dampak yang akan dirasakan anak jika kekurangan nutrisi.
Simak selengkapnya di sini.
Anak-anak adalah sumber harapan bagi masa depan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Namun, tidak semua anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, baik karena kondisi sosial-ekonomi yang buruk atau karena kebiasaan makan yang tidak sehat.
Akibatnya, banyak anak mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan mereka.
Beberapa jenis kekurangan nutrisi yang sering terjadi pada anak antara lain kekurangan zat besi, vitamin A, vitamin D, kalsium, dan protein.
Kekurangan nutrisi pada anak dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan dan perkembangan fisik, dan kemampuan belajar.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan masyarakat untuk memperhatikan asupan nutrisi anak-anak dan memberikan makanan yang sehat dan bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Lalu, apa yang terjadi jika anak kekurangan nutrisi?
Secara umum, gizi buruk memiliki 2 bentuk, yaitu kurang gizi dan kelebihan gizi.
Baca Juga: Apa Akibatnya Ibu Hamil Tidak Sahur Saat Berpuasa? Ketahui Menu Makanan untuk Ibu Hamil
Kondisi kurang gizi cukup sering dialami oleh anak-anak, namun bisa juga terjadi pada orang dewasa dan lansia.
Pada anak-anak, kurang gizi bisa menyebabkan mereka mengalami gangguan tumbuh kembang, berkurangnya tingkat kecerdasan dan prestasi akademik, berat badan kurang, serta stunting.
Tak hanya itu saja, ada banyak dampak yang diakibatkan karena kekurangan nutrisi, seperti:
1. Daya tahan tubuh yang menurun
Anak yang mengalami kekurangan gizi umumnya mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Akibatnya, anak menjadi lebih mudah tertular penyakit infeksi serta cenderung lebih lambat pulih jika terserang penyakit.
Anak yang kekurangan gizi juga lebih mungkin mengalami infeksi saluran pencernaan.
Hal ini membuat kondisi anak menjadi lebih buruk karena anak lebih sulit lagi untuk mendapatkan cukup nutrisi.
2. Keterlambatan tumbuh kembang
Anak yang kekurangan gizi umumnya akan mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dibandingkan teman-teman seusianya.
Ini termasuk keterlambatan perkembangan motorik pada anak.
Baca Juga: Anak Kurus Karena Suka Pilih-pilih Makanan, Yuk Kenali Tipe Picky Eaters dan Cara Penanganannya
Penelitian pada 2019 menyebutkan, anak dengan kekurangan gizi kronis umumnya memiliki nilai evaluasi motorik yang lebih rendah. Ini membuktikan bahwa kekurangan gizi dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Pertumbuhan fisik anak terganggu
Malnutrisi, terutama kekurangan vitamin dan mineral penting, dalam jangka panjang juga memberi dampak pada pertumbuhan fisik anak. Salah satunya adalah menyebabkan pertumbuhan tulang anak yang buruk.
Akibatnya, anak-anak dengan kekurangan gizi dalam jangka panjang cenderung mempunyai postur tubuh yang pendek ketimbang teman-teman seusianya.
Anak dengan kondisi ini pun cenderung tidak dapat bertumbuh secara optimal seperti anak-anak pada umumnya.
4. Perkembangan otak terganggu
Selain pertumbuhan secara fisik, perkembangan otak anak juga bisa terganggu karena malnutrisi. Otak anak tidak dapat berkembang dengan optimal seperti anak-anak pada umumnya.
Akibatnya, anak memiliki kemampuan belajar yang tidak memadai, IQ yang rendah, masalah pada ingatan dan perhatian, hingga perkembangan bahasa anak yang buruk. Anak juga bisa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah dan memiliki prestasi yang kurang baik di sekolah.
5. Masalah emosional dan perilaku
Malnutrisi juga bisa memberi dampak pada emosional dan perilaku anak. Melansir New Health Advisor, ketika organ tubuh terpengaruh akibat malnutrisi, hal ini juga mengganggu keseimbangan mental Anda.
Akibatnya, anak dapat mengalami masalah emosional dan perilaku. Ini termasuk anak menjadi mudah marah, cemas atau sedih yang berlebihan, stres, hingga depresi pada anak.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR