Nakita.id - Masa kehamilan tentu menjadi masa yang sangat menyenangkan untuk para calon orangtua.
Meski begitu, kehamilan merupakan suatu tantangan tersendiri bagi banyak ibu hamil.
Salah satu gejala kehamilan yang paling sering dirasakan adalah perubahan hormon.
Perubahan hormon pada ibu hamil ini sudah bisa dirasakan sejak bulan pertama.
Untuk itu, sebagai suami yang siaga, Dads perlu tahu apa saja perubahan hormon yang dirasakan saat istri hamil 1 bulan. Termasuk, cara mengatasinya.
Melansir Oona, Dads harus tahu apa saja hormon-hormon yang berubah pada ibu hamil.
Dengan mengetahui beberapa diantaranya, Dads bisa langsung segera mengatasi masalah yang kerap dirasakan olehnya.
Hormon satu ini adalah hormon yang normal dalam siklus menstruasi.
Namun, selama trimester pertama kehamilan khususnya di bulan pertama, hormon progesteron akan meningkat.
Tujuannya adalah untuk menyiapkan lapisan rahim untuk implantasi sel telur.
Juga, bertindak sebagai pelemas otot untuk mencegah rahim berkontraksi sampai bayi siap dilahirkan.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Muda yang Sering Dirasakan Ibu Hamil
Meski begitu, hormon kehamilan ini dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti sembelit.
Karena, meningkatnya hormon progesteron dapat memperlambat saluran pencernaan.
Selain itu, juga dapat menyebabkan fluktuasi emosi yang kuat, meningkatnya kepekaan, mual, serta kelelahan.
Hormon kehamilan berikutnya yang juga mengalami perubahan adalah estrogen, Dads.
Hormon ini mempertahankan lapisan endometrium yang penting untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
Selain itu, hormon estrogen juga dipercaya dapat meningkatkan aliran darah yang sangat penting untuk tumbuh kembang bayi.
Bahkan, dapat meningkatkan kesehatan kulit pada ibu hamil sehingga tampak cerah.
Meski begitu, peningkatan hormon estrogen juga dapat memiliki efek samping.
Diantaranya seperti payudara sakit dan nyeri, penyumbatan hidung, hingga sering buang air kecil.
Penyumbatan hidung sendiri disebabkan oleh adanya pembengkakan pada selaput lendir di saluran hidung.
Sementara itu, sering buang air kecil disebabkan oleh ginjal yang memproses cairan berlebih, juga rahim yang menekan kandung kemih.
Baca Juga: Normalkah Kaki Sering Gatal Saat Hamil? Begini Kata Ahli Moms
Hormon kehamilan yang terakhir ini juga dialami oleh banyak ibu hamil di bulan pertamanya, Dads.
Hormon ini biasanya hanya diproduksi selama kehamilan saja, dan dapat ditemukan dalam urine maupun darah.
Hormon hCG biasanya memicu mual di pagi hari, yang disebabkan oleh meningkatkan indra penciuman.
Namun jangan khawatir, karena hal ini merupakan pertanda baik, Dads.
Pasalnya, hal ini berarti perkembangan implantasi dan plasenta berjalan dengan baik.
Meski begitu, hCG dapat membuat sistem kekebalan semakin menurun dan lebih rentan terserang penyakit selama kehamilan.
Namun, hormon ini akan mulai menurun sekitar awal trimester kedua.
Melansir Apollo Cradle, Dads bisa melakukan beberapa cara berikut untuk mengatasi adanya perubahan hormon pada ibu hamil.
Dads harus tahu, protein merupakan nutrisi yang sangat penting untuk tumbuh kembang janin.
Asupan protein yang cukup akan membantu tubuh ibu hamil memproduksi lebih banyak asam amino.
Kelenjar endokrin menghasilkan hormon peptida, yang terdiri dari asam amino, untuk mengatur banyak proses fisiologis.
Baca Juga: 14 Hormon yang Mempengaruhi Kehamilan dan Fungsinya, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Diantaranya seperti pertumbuhan, metabolisme energi, nafsu makan, dan stres.
Cara berikutnya yang juga bisa Dads lakukan untuk mengatasi perubahan hormon adalah dengan melibatkan ibu hamil dalam berbagai aktivitas olahraga.
Selain dapat meningkatkan aliran darah, olahraga juga dapat meningkatkan sensitivitas terhadap reseptor hormon.
Bahkan, dapat mengurangi risiko sakit punggung, preeklampsia, dan kelahiran prematur.
Juga, meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah pada ibu hamil.
Cara mengatasi perubahan hormon pada ibu hamil berikutnya adalah dengan membatasi konsumsi gula.
Sebab, terlalu banyak makan makanan tinggi gula dapat mempengaruhi fungsi hormon kehamilan tersebut.
Juga, dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya selama kehamilan.
Sebagai gantinya, Dads bisa berikan buah-buahan yang manis atau jus buah.
Hindari pemberian minuman dengan tambahan gula, juga minuman bersoda.
Selain itu, Dads juga wajib membiarkan ibu hamil untuk beristirahat.
Terlebih, jika ibu hamil sudah benar-benar merasa kelelahan.
Sebab, mendapatkan tidur yang cukup akan membantu menyeimbangkan kembali hormon kehamilan tersebut.
Sehingga, ibu hamil tidak akan terlalu lapar, stres, bahkan mengalami resistensi insulin.
Dads tentu tahu, stres selama kehamilan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan anak.
Dikenal dengan sebutan kortisol, hormon stres ini akan membantu tubuh mengatasi stres jangka panjang.
Tubuh merespons stres dan mengaktifkan serangkaian peristiwa yang mengarah pada produksi kortisol.
Namun, stres kronis merusak mekanisme umpan balik yang mengembalikan sistem endokrin menjadi normal.
Untuk mengatasinya, Dads bisa libatkan ibu hamil dalam kegiatan meditasi, yoga, serta aktivitas menyenangkan lainnya.
Dengan melakukan beberapa cara mengatasi perubahan hormon pada ibu hamil, khususnya dari bulan pertama, dijamin masa kehamilan dapat berjalan menyenangkan.
Nah, itu dia penjelasan tentang perubahan hormon ibu hamil bulan dan cara mengatasinya.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ini Ciri-ciri Hamil Anak Kembar yang Diyakini Tanpa Perlu Pemeriksaan USG
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR