Setelah implan ditempatkan, perempuan tidak perlu terus-menerus mengingat untuk mengambil pil setiap hari atau memasang alat kontrasepsi saat akan berhubungan seksual.
Implan juga tidak terlihat dari luar dan tidak memerlukan perhatian khusus setiap saat. Hal ini memberikan privasi dan kenyamanan bagi perempuan yang menggunakannya.
Namun, seperti metode kontrasepsi lainnya, KB implan juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan.
Beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan dalam siklus menstruasi mereka, seperti periode yang tidak teratur, perdarahan yang lebih berat atau lebih ringan, atau bahkan tidak adanya periode sama sekali.
Efek samping lain yang mungkin terjadi termasuk perubahan suasana hati, sakit kepala, nyeri payudara, atau peningkatan berat badan.
Namun, penting untuk dicatat bahwa efek samping ini dapat bervariasi dari individu ke individu, dan tidak semua perempuan mengalaminya.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan bahwa KB implan tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual (PMS).
Jika Moms atau pasangan memiliki risiko terkena PMS, penting untuk tetap menggunakan pengaman tambahan, seperti kondom, untuk melindungi diri dari infeksi.
Sebelum memutuskan menggunakan KB implan, konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan Moms.
Mereka akan melakukan evaluasi kesehatan dan membantu Moms memahami apakah KB implan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan.
Dokter juga akan memberikan informasi yang tepat mengenai cara pemasangan, perawatan, dan penghapusan implan jika diperlukan.
Baca Juga: Ketahui Pengaruh KB Implan dengan Hubungan Intim, Simak Penjelasannya!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR