Namun, tekanan darah yang meningkat karena marah-marah umumnya tidak berlangsung lama dan akan kembali normal setelah seseorang merasa tenang atau rileks.
Oleh karena itu, marah-marah biasanya tidak disebut sebagai penyebab hipertensi jangka panjang.
Namun, bagi beberapa orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, marah-marah dan stres emosional dapat membuat kondisi mereka lebih buruk.
Hal ini dikarenakan tekanan darah yang terus-menerus meningkat dapat memperburuk kerusakan arteri dan organ tubuh lainnya.
Oleh karena itu, bagi orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk mengelola stres dan emosi dengan baik.
Beberapa teknik yang dapat membantu mengurangi stres dan emosi adalah meditasi, yoga, olahraga, dan terapi.
Selain itu, penting untuk menjaga gaya hidup yang sehat. Diantaranya seperti menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Dalam kesimpulannya, meskipun marah-marah dapat menyebabkan tekanan darah meningkat sementara, itu tidak dianggap sebagai penyebab hipertensi jangka panjang.
Namun, bagi orang yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, marah-marah dan stres emosional dapat membuat kondisi mereka lebih buruk.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dan emosi dengan baik dan menjaga gaya hidup yang sehat.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ngidam Makan Mi Instan Saat Hamil, Apakah Ada Efek Sampingnya?
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR