Mereka yang terlibat di dalam film ini melakukannya dengan sukarela dan kepercayaan bahwa perlu banyak pengorbanan untuk mencapai gerakan Reformasi, yang berbuah mundurnya Soeharto Mei 1998 lalu.
"Reformasi adalah peristiwa bersejarah bangsa kita yang terlalu berharga untuk dilupakan dan lenyap tak berdampak," ujar Christina M. Udiani, manajer KPG yang juga editor buku-buku Leila S. Chudori.
Lebih lanjut, senior editor KPG tersebut menjelaskan, "Banyak karya seni, termasuk sastra, terbit untuk menghidupkan ingatan kolektif kita akan peristiwa tersebut. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori adalah salah satunya."
Maka, untuk memperingati 25 tahun Reformasi, Penerbit KPG bekerja sama dengan Bentara Budaya Jakarta, Kompas Gramedia, Cineria Films, Yayasan Dian Sastrowardoyo, disponsori oleh Epson Indonesia, mengadakan nobar film pendek Laut Bercerita, yang diangkat berdasarkan novel terlaris karya Leila S. Chudori—yang sekarang telah memasuki cetakan ke-62 untuk versi softcover dan cetakan keempat untuk versi hardcover.
Memasuki tahun keenam sejak diterbitkan pada Oktober 2017, Laut Bercerita masih begitu digandrungi dan terus menduduki puncak rak buku terlaris di berbagai toko buku, termasuk Gramedia.
Acara nobar Laut Bercerita pun mendapatkan sambutan yang sama, dengan sebaran tiketnya yang selalu ludes dalam waktu kurang dari setengah jam.
Bahkan pembaca sering mengeluhkan menit pertama sudah full-booked, sehingga ada kesan orang harus siap "ticket-war" setiap pemutaran film pendek Laut Bercerita diumumkan.
Pada Nobar Offline #4 Laut Bercerita, peserta dipastikan mencapai lebih dari 400 penonton.
Itu pun masih banyak yang belum kebagian tiketnya dan berharap bisa mendaftar on the spot atau menerima hibah tiket dari pendaftar yang batal hadir.
Selain diskusi buku, pada acara ini akan diadakan juga sesi tanda tangan dan foto bareng penulis dan narasumber.
Kemudian, akan ada penjualan kaos Laut Bercerita yang merupakan hasil kolaborasi dengan seniman Manado, Vivi Tanamal.
Baca Juga: Maknai Kehidupan Baru Pascapandemi Lewat Buku dan Pameran Life as We Know It
Kaos ini pertama kali dipublikasikan pada acara Mozaik Manado di Gramedia Sam Ratulangi pada 22 Oktober 2022.
Gambar pada kaos ini juga dijadikan sebagai mural di Gramedia Sam Ratulangi Manado.
Sebagian hasil dari penjualan kaos ini akan diberikan kepada IKOHI (Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia).
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR