Perubahan suhu ekstrem, seperti panas atau dingin yang tiba-tiba, dapat memicu biduran pada beberapa orang.
Paparan sinar matahari secara langsung juga dapat menyebabkan reaksi biduran pada beberapa individu yang sensitif.
Melindungi kulit dengan menggunakan pakaian pelindung, menghindari paparan sinar matahari berlebih, dan menjaga suhu tubuh tetap stabil dapat membantu mengurangi seringnya biduran kambuh.
4. Reaksi Obat
Beberapa obat dapat menyebabkan biduran sebagai efek samping.
Misalnya, antibiotik, aspirin, dan NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid) dapat memicu biduran pada sebagian orang.
Jika Anda mengalami biduran setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengganti obat yang lebih cocok atau dosis yang lebih rendah.
5. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Kondisi gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti lupus atau penyakit tiroid, dapat menyebabkan biduran yang sering kambuh.
Sistem kekebalan tubuh yang tidak seimbang dapat merespons berlebihan terhadap rangsangan eksternal dan memicu biduran.
Mengelola kondisi penyakit yang mendasarinya melalui pengobatan dan perawatan medis dapat membantu mengurangi seringnya biduran kambuh.
Baca Juga: Apakah Aman Bayi di Bawah 1 Tahun Minum Air Kelapa untuk Atasi Biduran?
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR