Zulfikri bahkan menyampaikan, masing-masing anak tentu mempunyai cerita yang berbeda-beda.
Hal ini dikarenakan satu sekolah memiliki peserta didik yang tinggal di lingkungan rumah yang beraneka ragam kondisinya.
Misalnya, di sawah, dekat pasar, dan sebagainya.
"Dengan mengajak mereka untuk menceritakan apa yang ada di sekitar mereka, lingkungan mereka, kemudian kita arahkan bahwa inilah peranannya belajar IPS, belajar IPA, belajar semuanya itu, dengan menggunakan lingkungan sekitar itu, mungkin lebih meningkatkan kepekaan anak terhadap lingkungan," terang Zulfikri.
"Kemudian, itu juga yang membuat mereka itu paham dengan apa potensi kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada di daerahnya," lanjutnya.
Juga, memicu anak untuk terus belajar ke daerah lain setelah paham dengan kondisi di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Zulfikri kembali menekankan, semua mata pelajaran di sekolah itu pasti berhubungan dengan lingkungan.
"Apapun kompetensinya, apapun semua mata pelajaran, pasti berhubungan dengan lingkungan kehidupan masyarakat dengan alam," katanya menegaskan.
"Misalnya, belajar fotosintesis. Nah, anak diminta untuk memperhatikan tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitarnya," katanya sambil memberi contoh.
Contoh lainnya adalah, anak diberi tumbuhan untuk diperhatikan di pekarangan rumahnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR