Nakita.id - Banyak pasangan suami istri yang bertanya-tanya, apakah ada dampak negatif berhubungan intim saat hamil muda?
Berhubungan intim saat hamil sejatinya dibolehkan kecuali jika dokter melarang.
Hubungan intim tidak akan melukai janin di dalam kandungan.
Ini karena penis tidak akan bisa masuk melebihi vagina.
Melansir dari NHS, ada kemungkinan kalau gairah seks Moms akan berubah selama masa kehamilan.
Meski demikian, hal tersebut bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Moms mungkin akan merasa seks menjadi lebih menggairahkan selama kehamilan.
Atau Moms juga tidak ingin melakukan hubungan sama sekali.
Yang terbaik yang harus dilakukan adalah berbicara dengan pasangan menganai hal tersebut.
Jika Moms menjalani kehamilan normal tanpa komplikasi, hubungan intim dan orgasme tidak akan meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Kecuali jika Moms mengalami kehamilan berisiko yang disarankan untuk menghindari hubungan intim.
Baca Juga: Kenali Bahaya Makanan Mentah untuk Ibu Hamil, Benarkah Sampai Bisa Menyebabkan Keguguran?
Dokter atau bidan mungkin akan memberikan saran pada ibu hamil untuk menghindari hubungan intim jika Moms mengalami:
- masalah rahim yang bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.
- kehamilan kembar
- placenta previa, kondisi di mana plasenta sebagian atau semuanya menutupi jalan rahim
- serviks terbuka prematur
- riwayat persalinan prematur
- kehilangan banyak darah atau pendarahan vagina
- asam amino bocor
- pecah ketuban yang bisa meningkatkan risiko infeksi.
Merupakan hal penting bagi ibu hamil melindungi bayi dari penyakit menular seksual.
Artinya, Moms harus benar-benar menerapkan hubungan seks yang aman.
Baca Juga: Posisi Tidur untuk Mengurangi Mual Saat Hamil Muda, Bumil Tolong Dicatat!
Sebagai catatan, ketika ingin melakukan hubungan intim, Moms harus memerhatikan terlebih dahulu kondisi tubuh.
Sebab, ada beberapa kondisi yang sangat tidak disarankan untuk Moms melakukan hubungan intim.
Seperti, selama hamil Moms pernah mengalami pendarahan, sakit perut atau kram, riwayat kelemahan serviks, dan plasenta previa atau plasenta rendah.
Meskipun tidak ada bukti kuat hubungan intim akan membuat kondisi tersebut menjadi lebih buruk, tapi dokter menyarankan Moms untuk menghindarinya sebagai tindak pencegahan.
Selain itu, dokter pun menyarankan untuk menghindari hubungan intim selama hamil ketika pasangan memiliki herpes genital.
Herpers genital yaitu infeksi pada alat kelamim yang dapat terjadi pada pria dan wanita, penyakit ini termasuk dalam Infeksi Menular Seksual (IMS).
Umumnya, herpes genital ditularkan melalui vagina, anal, dan oral saat sedang melakukan hubungan intim.
Risiko saat melakukan hubungan intim di mana pasangan Moms memiliki herpes genital, akan berpengaruh pada tumbuh kembang janin.
Kemudian, meski hubungan intim saat hamil itu diperbolehkan, tetapi jangan terlalu sering ya Moms, karena dapat memicu terjadinya infeksi saluran kandung kemih.
Baca Juga: Posisi Tidur untuk Mengurangi Mual Saat Hamil Muda, Cari Tahu Moms!
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR