Nakita.id - ASI (Air Susu Ibu) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi.
ASI perah, yang diekspresikan dari payudara ibu dan disimpan untuk dikonsumsi nanti, telah menjadi alternatif yang populer bagi ibu yang tidak dapat memberikan ASI langsung.
Namun, ada beberapa mitos seputar ASI perah yang membuat orang bertanya-tanya apakah ada aturan khusus yang harus diikuti.
Salah satu mitos yang sering dibicarakan adalah larangan mengocok ASI perah sebelum memberikannya pada bayi.
Artikel ini akan membahas argumen di balik mitos ini dan mengklarifikasi kebenarannya.
Sebelum membahas mengapa ada mitos tentang pengocokan ASI perah, penting untuk memahami proses produksi ASI perah itu sendiri.
Setelah melahirkan, payudara seorang ibu akan memproduksi ASI sesuai dengan kebutuhan bayinya.
Ketika ASI tidak langsung dikonsumsi, ibu dapat menggunakan alat pompa ASI untuk mengeluarkan dan menyimpan ASI perah dalam wadah yang steril.
Setelah disimpan, ASI perah akan mengalami pemisahan yang alami, di mana komponen lemak akan terpisah dan naik ke atas, sedangkan air dan komponen lainnya akan berada di bagian bawah.
Hal ini menyebabkan pembentukan lapisan lemak yang tebal di atas ASI perah yang tampak seperti krim.
Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah proses alami yang terjadi dalam ASI perah dan bukan indikasi bahwa ASI perah telah rusak atau tidak berkualitas.
Salah satu mitos yang umum terkait dengan ASI perah adalah bahwa mengocoknya dapat merusak kualitasnya.
Baca Juga: Tips dan Trik Menyimpan ASI Perah Selama Perjalanan Mudik Lebaran
Beberapa orang percaya bahwa mengocok ASI perah akan menyebabkan rusaknya struktur protein dan lemak, sehingga mengurangi nilai nutrisi dan manfaat kesehatannya.
Namun, ada sedikit bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mengocok ASI perah sebelum memberikannya pada bayi tidak merusak struktur nutrisi penting seperti protein dan lemak.
Sebenarnya, mengocok ASI perah dapat membantu meratakan kembali komponen-komponen yang mungkin telah terpisah selama penyimpanan.
Terdapat manfaat dalam mengocok ASI perah sebelum memberikannya pada bayi.
Dengan mengocoknya, nutrisi yang terdistribusi secara merata dapat dikonsumsi oleh bayi, dan lapisan lemak yang membentuk krim dapat diaduk kembali ke dalam ASI.
Hal ini akan memastikan bahwa bayi menerima manfaat penuh dari ASI perah, termasuk nutrisi yang seimbang dan perlindungan terhadap infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar ASI perah dikocok sebelum diberikan pada bayi.
Mereka menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pengocokan ASI perah merusak nutrisi atau kualitasnya.
Sebaliknya, pengocokan ASI perah membantu memastikan distribusi yang merata dari komponen nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Ahli kesehatan juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan sterilisasi saat mengekspresikan dan menyimpan ASI perah.
Baca Juga: ASI Perah Tahan Berapa Jam tanpa Kulkas? Ini Jawaban Pakar
Wadah penyimpanan yang digunakan harus bersih dan steril untuk mencegah kontaminasi bakteri yang dapat merusak ASI perah.
Selain itu, disarankan untuk menggunakan wadah yang tahan terhadap suhu ekstrem, seperti wadah kaca atau plastik yang aman untuk makanan, dan menghindari penggunaan wadah plastik yang mengandung BPA (Bisfenol A).
Mitos seputar pengocokan ASI perah mungkin berasal dari kebingungan dengan susu formula.
Dalam kasus susu formula, mengocoknya terlalu keras dapat menyebabkan gelembung udara yang berlebihan dan mengurangi kualitas nutrisinya.
Namun, ASI perah memiliki komposisi yang berbeda dan tidak akan mengalami efek serupa saat dikocok.
Benarkah ASI perah tidak boleh dikocok? Jawabannya adalah tidak.
Mengocok ASI perah sebelum memberikannya pada bayi bukanlah masalah dan sebenarnya dianjurkan.
Mitos yang menyebutkan bahwa pengocokan ASI perah merusak kualitas dan nutrisinya tidak didukung oleh bukti ilmiah.
Ahli kesehatan merekomendasikan pengocokan ASI perah untuk memastikan distribusi yang merata dari komponen nutrisi dan memaksimalkan manfaat bagi bayi.
Penting bagi ibu untuk memahami bahwa menjaga kebersihan dan sterilisasi saat mengekspresikan, menyimpan, dan memberikan ASI perah sangat penting.
Konsultasikan dengan ahli kesehatan atau konselor laktasi jika ada pertanyaan atau kekhawatiran tentang menyusui dan penggunaan ASI perah.
Baca Juga: 3 Cara Mencairkan ASI Perah Beku yang Benar, Tetap Jaga Nutrisi
Dengan pemahaman yang tepat, ibu dapat memberikan ASI perah dengan yakin dan yakin bahwa mereka memberikan yang terbaik bagi bayi mereka.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR