Nakita.id - Melahirkan adalah momen yang penuh emosi, tak terlupakan, dan membahagiakan bagi setiap ibu.
Saat menjalani proses persalinan, banyak perubahan fisik dan mental yang terjadi pada tubuh seorang wanita.
Namun, ada beberapa mitos yang masih beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa berteriak saat melahirkan adalah hal yang wajar dan bahkan diperlukan.
Namun, kenyataannya, berteriak saat melahirkan dapat memiliki efek negatif yang berdampak pada kesehatan dan keharmonisan selama proses persalinan.
Artikel ini akan membahas mengapa sebaiknya tidak berteriak saat melahirkan dan pentingnya menjaga kesehatan dan keharmonisan dalam momen yang berharga ini.
Salah satu alasan utama mengapa berteriak saat melahirkan sebaiknya dihindari adalah karena dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu serta bayi yang akan dilahirkan.
Saat berteriak dengan keras, tekanan pada saluran pernapasan dan sistem kardiovaskular dapat meningkat secara signifikan.
Ini bisa menyebabkan kelelahan yang berlebihan, peningkatan tekanan darah, dan ketegangan pada otot-otot tubuh.
Bayi juga dapat merasakan dampak dari stres dan ketegangan yang dialami oleh ibu, yang dapat mengganggu kondisi kesehatan bayi yang baru lahir.
Selain itu, berteriak saat melahirkan juga dapat mengganggu konsentrasi dan fokus ibu saat menjalani proses persalinan.
Fokus dan konsentrasi yang baik sangat penting untuk membantu mengendalikan pernapasan, menahan nyeri, dan menjaga ketenangan.
Baca Juga: 6 Cara Mengecilkan Perut Setelah Operasi Caesar, Wajib Coba!
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR