Nakita.id – Dalam mengasuh dan merawat anak, kedua orangtua wajib untuk BerperanSama.
Tidak hanya Moms saja, Dads juga memiliki porsi yang sama dalam berperan sama menanamkan nilai-nilai baik untuk anak-anak.
Salah satu cara berperan yang bisa dilakukan ayah adalah bagaimana cara membuat hubungan Si Kecil akur dengan saudaranya yang lain.
Semua orangtua tentu menginginkan anak-anak mereka akur. Namun, ada kalanya hubungan kakak beradik tersebut diwarnai dengan pertengkaran.
Ketika anak-anak masih kecil, permasalahan biasa timbul karena rebutan mainan, atau merasa iri dengan apa yang dimiliki saudara yang lain.
Meski begitu, bukan hal yang tidak mungkin Dads sebagai ayah bisa kembali mengakrabkan mereka.
Untuk membuat hubungan anak sebagai kakak beradik rukun terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan.
Dilansir dari Positive Parenting Solutions, berikut ini adalah tips supaya hubungan anak rukun dengan saudara kandungnya.
Salah satu kesalahan termudah yang dilakukan orangtua adalah memberi label dan membandingkan anak-anak.
Mungkin hal ini kerap kali terucap secara tidak sadar seperti mengatakan bahwa ‘dia anak yang pemalu’, atau ‘dia anak yang rajin belajar di keluarga'.
Kedengarannya hal itu biasa, tetapi justru dapat memicu persaingan saudara kandung. Hal ini juga dapat secara tidak sengaja menimbulkan perasaan persaingan diantara mereka.
Baca Juga: Anak Susah Makan? Dads Wajib Berperan Sama Lakukan Trik Ini Supaya Si Kecil Lahap Makan
Dengan menghindari kebiasaan ini, Dads sudah melakukan langkah pertama yang bagus untuk menghilangkan pertengkaran di rumah.
Cara paling penting untuk meminimalkan persaingan saudara kandung adalah dengan memberikan waktu yang adil satu sama lain setiap hari.
Misalnya meski hanya 10-15 menit setiap hari ketika Dads memiliki waktu berdua dengan anak.
Waktu yang singkat ini akan sangat membantu mengurangi persaingan saudara untuk mendapatkan perhatian orangtuanya.
Pada titik ini sebagai orangtua, Dads mungkin merasa seolah-olah harus selalu bertindak seperti wasit.
Di mana harus menentukan siapa yang menang dan kalah. Tapi itu bukanlah peran yang Dads lakukan.
Faktanya, ketika orangtua menjadi wasit pertengkaran saudara kandung dan memilih pihak, persaingan secara alami meningkat.
Tugas Dads adalah sebagai penengah, bukan hakim atau juri. Bantu mereka menyelesaikan permasalahan dengan cara yang mereka sukai.
Dengan begitu, tidak ada pemenang atau yang kalah, dan mereka akan mempelajari keterampilan berharga yang akan mereka gunakan dalam konflik di masa depan.
Belajar berbagi itu penting namun Dads juga perlu menerapkan batasan.
Ketika anak-anak dipaksa untuk menyerahkan sesuatu kepada saudaranya itu mengirimi mereka pesan yang sangat jelas bahwa berbagi terasa tidak enak dan mereka mungkin tidak ingin melakukannya lagi.
Baca Juga: Cara Ayah Berperan Sama Mendukung Anak Bersahabat dengan Teman Sekolahnya
Alih-alih memaksa anak untuk memberi giliran bermainan mainan miliknya pada saudaranya yang lain, Dads dapat mengatakan “Itu mainan baru kakak/adik, dan dia akan membiarkan kamu mendapat giliran saat dia siap.”
Hal ini menciptakan rasa aman bagi anak dan membantunya bersedia berbagi sendiri.
Ketika orangtua menyerah pada amukan anak dan segera meminta saudara yang lain untuk memberi giliran, itu memicu persaingan saudara kandung.
Sekaligus memperkuat bahwa amukan adalah cara terbaik untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
Di tengah tantrum, Dads bisa berempati dengan anak dengan mengatakan, “Sulit untuk menunggu, ya? Apakah kamu ingin bermain dengan sesuatu yang lain sekarang?”
Meskipun membiarkan amukan anak terasa sangat berat, tapi seiring berjalannya waktu hal ini akan menciptakan hubungan yang harmonis sesama saudara kandung.
Bantu anak-anak untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik.
Ajarkan mereka untuk mendengarkan dengan baik, berbicara dengan sopan, dan mengungkapkan perasaan dan kebutuhan mereka dengan jelas.
Hal ini akan membantu mereka dalam berkomunikasi secara efektif dan mencegah konflik yang tidak perlu.
Sediakan waktu khusus untuk kegiatan keluarga yang menyenangkan.
Melalui waktu yang dihabiskan bersama-sama, anak-anak akan lebih mempererat ikatan dan rasa persaudaraan di antara mereka.
Baca Juga: Ketahui Manfaat #BerperanSama Membangun Komunikasi Positif dengan Anak, Bisa Dilakukan Sejak Dini
Ini juga akan memberikan kesempatan bagi Dads sebagai seorang ayah untuk terlibat dalam kehidupan mereka dan membangun hubungan yang lebih dekat.
Pastikan Dads memberikan perhatian yang adil kepada anak pertama dan adiknya.
Jangan memihak atau memanjakan salah satu anak, karena hal ini dapat menyebabkan rasa cemburu dan persaingan di antara mereka.
Berikan perhatian yang sama kepada keduanya, dan cari kesempatan untuk menghabiskan waktu khusus dengan masing-masing dari mereka.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR