Mereka mungkin menggunakan ancaman, pemerasan, atau permainan emosional lainnya.
4. Kekerasan fisik atau verbal
Hubungan toksik sering kali melibatkan tindakan kekerasan fisik atau verbal.
Pasangan dapat menggunakan kata-kata yang merendahkan atau mengancam, atau bahkan melakukan tindakan kekerasan fisik.
1. Ketidakseimbangan kekuasaan
Hubungan toksik seringkali muncul akibat ketidakseimbangan kekuasaan antara pasangan. Salah satu pihak mungkin merasa perlu menguasai atau mengendalikan pihak lain.
2. Trauma masa lalu
Beberapa orang yang terlibat dalam hubungan toksik mungkin memiliki pengalaman trauma masa lalu yang menyebabkan mereka menjadi terluka secara emosional dan sulit membangun hubungan yang sehat.
3. Ketidakmampuan mengelola emosi
Individu yang tidak mampu mengelola emosi dengan baik cenderung lebih rentan terhadap hubungan toksik.
Mereka mungkin rentan terhadap kemarahan yang tidak terkendali atau kecemburuan yang berlebihan.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR