Nakita.id – Belakangan ini, kasus rabies di Indonesia tengah menuai perhatian.
Bagaimana tidak, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa kasus rabies di Indonesia mencapai lebih dari 31 ribu kasus dengan 11 kematian.
Ironisnya lagi, puluhan ribu kasus tersebut terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat, yakni sepanjang Januari-April 2023.
Sebagai informasi, rabies adalah penyakit yang mematikan dan menular yang disebabkan oleh virus rabies.
Selain anjing, salah satu hewan yang dapat menularkan rabies adalah kucing.
Ya, meskipun jarang terjadi, kucing juga dapat menjadi pembawa virus rabies dan menginfeksi manusia melalui gigitan atau kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi.
Melihat hal ini, maka penting bagi para orangtua untuk mengenali ciri-ciri anak terkena rabies kucing agar dapat segera mencari perawatan medis yang tepat.
Lantas, seperti apa ciri-ciri anak terkena rabies kucing?
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan para orangtua:
Jika anak digigit oleh kucing yang terinfeksi rabies, perhatikan adanya luka terbuka atau bekas gigitan pada tubuhnya.
Gigitan kucing yang menghasilkan luka dalam atau berdarah memiliki risiko yang lebih tinggi untuk penularan rabies.
Baca Juga: Heboh Kasus Rabies Meningkat, Simak Ciri-ciri Hewan yang Terkena Rabies
Jika menemukan gigitan atau luka seperti ini, segera bersihkan dengan sabun dan air mengalir, dan segera cari perawatan medis.
Anak yang terinfeksi rabies mungkin mengalami perubahan perilaku dan mood yang signifikan.
Mereka dapat menjadi lebih gelisah, mudah marah, atau tidak biasa aktif atau diam.
Perubahan ini terjadi karena virus rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, dan gejala ini sering muncul dalam fase awal infeksi.
Anak yang terkena rabies kucing juga dapat menunjukkan gejala mirip flu, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan kelelahan yang berkepanjangan.
Meskipun gejala ini tidak spesifik untuk rabies, perlu diingat bahwa rabies dapat berkembang secara cepat dan mengarah pada kondisi yang lebih serius.
Salah satu gejala khas rabies pada anak adalah fobia air atau takut terhadap air.
Anak yang terinfeksi mungkin menunjukkan ketidaknyamanan yang luar biasa saat terpapar air atau mencoba minum.
Hal ini terjadi karena adanya kesulitan menelan akibat kelumpuhan yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf pusat.
Rabies adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf pusat.
Anak yang terinfeksi rabies kucing dapat mengalami gejala neurologis seperti kejang, kelemahan otot, kebingungan, dan gangguan koordinasi.
Baca Juga: Rahasia Terungkap! Cara Pemberian Dosis Vaksin Rabies yang Tepat untuk Menjaga Kesehatan Manusia
Mereka mungkin mengalami kesulitan berjalan atau berbicara, serta mengalami tremor atau gerakan yang tidak terkendali.
Apabila Si Kecil digigit kucing dan menunjukkan tanda-tanda di atas, Moms sebaiknya segera melakukan langkah-langkah ini:
Jika terjadi gigitan atau luka terbuka akibat gigitan kucing yang diduga terinfeksi rabies, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama minimal 15 menit.
Ini membantu menghilangkan virus yang mungkin ada pada permukaan luka.
Setelah membersihkan luka, segera konsultasikan dengan dokter atau pergi ke unit gawat darurat terdekat.
Dokter akan mengevaluasi tingkat risiko penularan rabies dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Penting untuk memberikan informasi lengkap mengenai kejadian tersebut, termasuk kondisi kucing yang melakukan gigitan.
Jika ada kekhawatiran tinggi terhadap kemungkinan infeksi rabies, dokter akan merekomendasikan vaksinasi rabies.
Vaksin rabies diberikan dalam serangkaian dosis untuk melindungi tubuh terhadap virus rabies.
Biasanya, vaksin diberikan pada hari pertama, ketiga, ketujuh, dan ke-14 setelah terkena gigitan kucing.
Selain vaksin, imunoglobulin rabies mungkin juga diberikan.
Baca Juga: Waspada Tanda-tanda Rabies pada Manusia, Lengkap dengan Penanganan Serta Pencegahan
Imunoglobulin rabies adalah pengobatan dengan pemberian antibodi yang khusus untuk melawan virus rabies.
Penggunaannya ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat risiko dan karakteristik luka.
Pasca-vaksinasi, observasi terhadap kondisi pasien sangat penting.
Jika kucing yang menggigit tidak tersedia untuk dipantau, tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan.
Dokter akan memberikan petunjuk mengenai langkah-langkah observasi dan memantau perkembangan gejala.
Pencegahan merupakan langkah terbaik untuk menghindari rabies.
Penting untuk menjaga jarak aman dari hewan liar yang berpotensi terinfeksi rabies, serta memastikan vaksinasi kucing peliharaan tetap terkini.
Pemberian vaksin rabies kepada kucing peliharaan secara rutin membantu mencegah penularan rabies pada manusia.
Perlu diingat bahwa penanganan rabies harus segera dilakukan, dan setiap kasus harus ditangani secara individu oleh tenaga medis yang kompeten.
Segera cari perawatan medis dan ikuti petunjuk dokter untuk menangani terkena rabies kucing secara efektif.
Nah, itu dia Moms ciri-ciri anak terkena rabies kucing dan penangannya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Wajib Waspada Penyakit Rabies, Bisa Berakibat Fatal Jika Telat Penanganan
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR