Wanita dengan kelebihan berat badan juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi pasca persalinan, seperti infeksi luka perineum atau infeksi saluran kemih.
Infeksi tersebut dapat memperlambat pemulihan dan mempengaruhi kualitas hidup ibu baru.
Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kapasitas paru-paru ibu hamil.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sesak napas, peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan, dan masalah pernapasan lainnya.
Kondisi serius yang dikenal sebagai preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita dengan kelebihan berat badan saat hamil.
Preeklampsia ditandai dengan peningkatan tekanan darah, kerusakan organ, dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.
Wanita dengan kelebihan berat badan cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik, di mana janin berkembang di luar rahim.
Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan internal yang berbahaya dan memerlukan tindakan medis segera.
Studi telah menunjukkan bahwa kelebihan berat badan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak di kemudian hari.
Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas pada masa kanak-kanak dan masa remaja.
Kelebihan berat badan dapat mempengaruhi produksi dan pasokan ASI (air susu ibu), sehingga wanita dengan kelebihan berat badan cenderung mengalami kesulitan dalam menyusui.
Baca Juga: Jangan Lagi Diabaikan, Ketahui Risiko Asam Lambung Parah pada Ibu Hamil
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR