Kekurangan asam folat, vitamin B12, dan zat besi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran bayi dengan bibir sumbing.
Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga pola makan yang sehat dan seimbang serta mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan oleh dokter.
Bibir sumbing dapat terjadi pada semua kelompok etnis, tetapi beberapa kelompok memiliki risiko yang lebih tinggi.
Misalnya, anak-anak yang berasal dari keturunan Asia dan keturunan Amerika pribumi memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok ras lainnya.
Selain itu, beberapa studi menunjukkan bahwa kelompok suku tertentu juga memiliki risiko yang lebih tinggi.
Bibir sumbing lebih umum terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
Namun, penyebab pasti mengapa laki-laki memiliki risiko lebih tinggi belum sepenuhnya dipahami.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perbedaan hormon dalam tubuh ibu hamil dapat memainkan peran penting dalam hal ini.
Usia ibu juga dapat mempengaruhi risiko bibir sumbing pada janin.
Wanita yang hamil pada usia yang lebih tua, terutama di atas usia 35 tahun, cenderung memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, penelitian menunjukkan bahwa faktor seperti penurunan kualitas telur, peningkatan risiko kelainan genetik, dan faktor lingkungan yang terkait dengan usia dapat berkontribusi pada peningkatan risiko ini.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR