Satu studi di International Journal of Obesity menemukan bahwa ketika orang yang kelebihan berat badan makan dua telur atau bagel untuk sarapan 5 hari seminggu selama 8 minggu, mereka yang makan telur kehilangan 65% lebih banyak berat badan (dan kehilangannya lebih cepat) daripada pemakan bagel.
Labu dan biji bunga matahari, almond, kacang tanah, kenari, dan kacang-kacangan lainnya semuanya mengandung lemak tak jenuh tunggal yang diperlukan tubuh untuk menciptakan kolesterol, dan hormon seks pria membutuhkan kolesterol itu untuk bekerja dengan baik.
Tradisi kuno Romawi melemparkan kenari pada pengantin baru untuk keberuntungan berkembang biak.
Sudah lama dikaitkan dengan kesuburan, kulit kenari menyerupai kulup penis, dan daging bagian dalamnya berbentuk seperti vulva, kenari menjadi camilan yang sangat seksi.
Dikemas dengan protein pembentuk otot dan serat pengisi, mereka adalah makanan yang sehat untuk jantung, meskipun padat kalori.
Pistachio mengandung kolesterol nabati yang dapat menghasilkan penurunan 10 poin dalam trigliserida dan 16 poin penurunan kolesterol LDL (jahat), lapor Journal of American College of Nutrition.
Kacang Brazil adalah sumber selenium terkaya, mineral yang telah dikaitkan dengan pencegahan kanker prostat dan usus besar pada pria.
Pecan memberikan antioksidan paling banyak dari kacang apa pun. Menambahkannya ke dalam diet dapat mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, dan penyakit Alzheimer.
Kenari, almond, dan kacang-kacangan lainnya juga mengurangi kadar kolesterol LDL, dan senyawa yang disebut lipoprotein (a) yang meningkatkan pembekuan dan dapat menyebabkan stroke, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine.
Biji bunga matahari mengemas kandungan vitamin E alami tertinggi dari makanan apa pun.
“Tidak ada antioksidan yang lebih efektif dalam melawan efek penuaan dari radikal bebas,” kata Barry Swanson, PhD, seorang profesor ilmu pangan di Washington State University.
Baca Juga: Manfaat Daun Katuk Bukan Hanya Untuk ASI Booster, Ternyata Juga Bagus untuk Pria dan Kesehatan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR