Kebiasaan minum yang buruk, terutama minum terlalu banyak cairan atau minum minuman berkafein sebelum tidur, bisa menyebabkan anak mengalami ngompol di malam hari.
Selain itu, kebiasaan buang air kecil yang tidak teratur atau menahan buang air kecil terlalu lama juga bisa mempengaruhi kontrol kandung kemih anak.
Beberapa anak mungkin mengalami masalah ngompol sebagai respons terhadap stres atau perubahan emosional yang dialami, seperti kecemasan, depresi, atau perubahan lingkungan seperti perpindahan rumah atau kehadiran adik baru.
Masalah emosional ini bisa menyebabkan anak kehilangan kendali atas kandung kemihnya.
Jika anak belum mendapatkan pelatihan dan bimbingan yang memadai selama masa toilet training, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan mengendalikan kandung kemih mereka dengan baik.
Kurangnya konsistensi dan pengarahan saat toilet training juga bisa mempengaruhi proses ini.
Jika anak sering mengompol dan masalah ini mengganggu kehidupan sehari-hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.
Dokter dapat melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari penyebab yang mendasari dan memberikan perawatan yang sesuai.
Bantu anak mengembangkan kebiasaan buang air kecil yang baik, seperti pergi ke kamar kecil secara teratur, tidak menahan buang air kecil terlalu lama, dan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya setiap kali buang air kecil.
Batasi minuman berkafein dan minuman lainnya beberapa jam sebelum tidur untuk mengurangi risiko ngompol di malam hari.
Selain itu, pastikan anak minum cukup cairan di siang hari untuk menjaga hidrasi yang baik.
Baca Juga: Anak Ngompol Usia 12 tahun, Begini Cara Mengatasinya
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR