Jangan biarkan pasangan menguasai percakapan dengan memainkan peran korban.
Jika Moms merasa bahwa pasangan terus-menerus mencari simpati atau menghindari tanggung jawab, tegaskan batas-batas yang jelas dalam percakapan dan dorong untuk berkomunikasi secara seimbang.
Meskipun Moms ingin menghadapi perilaku playing victim pasangan Moms, penting untuk tetap menunjukkan empati.
Coba mengerti bahwa pasangan Moms mungkin mengalami kesulitan atau ketidaknyamanan emosional yang membuatnya merasa perlu untuk berperan sebagai korban.
Menunjukkan empati dapat membantu membangun ikatan yang lebih kuat dan memberikan pasangan Moms kepercayaan diri yang lebih besar.
Hindari memberikan perhatian berlebihan atau memperkuat peran korban pasangan Moms.
Jika Moms terus memberikan perhatian yang berlebihan atau selalu membiarkan pasangan menghindari tanggung jawab, perilaku playing victim dapat menjadi lebih kuat dan terus berlanjut.
Bantu pasangan Moms untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan berfokus pada solusi daripada memperpanjang peran korban.
Dorong pasangan Moms untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
Bantu mereka menyadari bahwa mereka memiliki kontrol atas kehidupan mereka dan mendorong mereka untuk membuat pilihan yang lebih mandiri.
Dukung mereka dalam mengambil langkah-langkah kecil untuk menghadapi masalah atau mengatasi rasa takut yang mendasari perilaku playing victim.
Baca Juga: 7 Tips Memulai Bisnis Bersama Pasangan, Cara Sukses Meraih Kesuksesan dan Harmoni
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR