Sementara itu, anak yang bertubuh mungil dapat memiliki tinggi badan yang kurang dari rata-rata usia dan jenis kelamin mereka, tetapi berat badan juga terpengaruh.
Pengukuran berat badan anak juga perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada masalah pertumbuhan yang lebih luas selain stunting.
Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki proporsi tubuh yang normal, tetapi tinggi badan mereka lebih pendek dari rata-rata.
Mereka mungkin tampak seperti anak-anak sebayanya, tetapi tingginya lebih rendah.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil cenderung memiliki tubuh yang lebih ramping dan kurus secara keseluruhan, termasuk bagian tubuh yang lainnya seperti tangan, kaki, dan kepala.
Stunting biasanya terjadi pada awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Kondisi ini dipengaruhi oleh kekurangan nutrisi selama periode ini yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebaliknya, anak yang bertubuh mungil dapat mengalami masalah pertumbuhan pada berbagai tahap masa kanak-kanak, tergantung pada faktor penyebabnya.
Stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi, terutama gizi buruk dan rendahnya asupan nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin A, dan vitamin D.
Faktor-faktor lain seperti kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, sanitasi yang buruk, dan pola makan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi pada stunting.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil dapat mengalami berbagai masalah, termasuk kelaparan, infeksi yang berulang, penyakit kronis, dan masalah pencernaan yang menghambat penyerapan nutrisi dari makanan.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Anak Pendek karena Stunting dan Faktor Genetik
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR