Nakita.id - Membedakan anak yang mengalami stunting dan anak yang bertubuh mungil adalah penting untuk mengidentifikasi masalah pertumbuhan dan kesehatan mereka dengan tepat.
Stunting dan bertubuh mungil adalah dua kondisi yang berbeda, meskipun keduanya berhubungan dengan pertumbuhan fisik anak.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara kedua kondisi tersebut dan cara-cara untuk mengidentifikasinya.
Stunting adalah kondisi ketika anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari tinggi rata-rata anak sebayanya di usia yang sama.
Kondisi ini menunjukkan bahwa anak mengalami gangguan pertumbuhan pada masa-masa awal kehidupan.
Stunting terutama disebabkan oleh kekurangan gizi dan nutrisi yang tidak memadai selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil memiliki tubuh yang kecil dan kurus secara keseluruhan, bukan hanya tinggi badan yang pendek.
Pertumbuhan yang buruk dan kekurangan gizi juga dapat menjadi penyebab anak memiliki tubuh mungil.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan anak adalah cara utama untuk membedakan stunting dan anak bertubuh mungil.
Stunting dapat diidentifikasi ketika tinggi badan anak berada di bawah garis pertumbuhan (centile) yang ditentukan oleh World Health Organization (WHO) untuk usia dan jenis kelamin tertentu.
Jika tinggi badan anak berada di bawah persentil ke-3 dari kurva pertumbuhan, maka kondisi tersebut dapat dianggap sebagai stunting.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil dapat memiliki tinggi badan yang kurang dari rata-rata usia dan jenis kelamin mereka, tetapi berat badan juga terpengaruh.
Pengukuran berat badan anak juga perlu dilakukan untuk memastikan apakah ada masalah pertumbuhan yang lebih luas selain stunting.
Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki proporsi tubuh yang normal, tetapi tinggi badan mereka lebih pendek dari rata-rata.
Mereka mungkin tampak seperti anak-anak sebayanya, tetapi tingginya lebih rendah.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil cenderung memiliki tubuh yang lebih ramping dan kurus secara keseluruhan, termasuk bagian tubuh yang lainnya seperti tangan, kaki, dan kepala.
Stunting biasanya terjadi pada awal kehidupan, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Kondisi ini dipengaruhi oleh kekurangan nutrisi selama periode ini yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebaliknya, anak yang bertubuh mungil dapat mengalami masalah pertumbuhan pada berbagai tahap masa kanak-kanak, tergantung pada faktor penyebabnya.
Stunting disebabkan oleh kekurangan nutrisi, terutama gizi buruk dan rendahnya asupan nutrisi esensial seperti protein, zat besi, vitamin A, dan vitamin D.
Faktor-faktor lain seperti kondisi kesehatan ibu selama kehamilan, sanitasi yang buruk, dan pola makan yang tidak sehat juga dapat berkontribusi pada stunting.
Sementara itu, anak yang bertubuh mungil dapat mengalami berbagai masalah, termasuk kelaparan, infeksi yang berulang, penyakit kronis, dan masalah pencernaan yang menghambat penyerapan nutrisi dari makanan.
Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Ini Perbedaan Anak Pendek karena Stunting dan Faktor Genetik
Pola makan dan asupan nutrisi yang memadai sangat penting dalam mencegah dan mengatasi stunting serta anak bertubuh mungil.
Memastikan anak mendapatkan makanan bergizi, seimbang, dan mencukupi sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan mengenai pola makan yang sesuai untuk anak.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan sarana yang penting untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan anak.
Program ini dapat membantu mendeteksi dini masalah pertumbuhan dan memberikan edukasi serta bantuan gizi bagi anak-anak yang membutuhkan.
Faktor sosial dan ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Kondisi ekonomi keluarga yang buruk, kemiskinan, atau kurangnya akses ke sumber daya dapat membatasi akses keluarga terhadap makanan bergizi dan pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi juga berperan penting dalam mengatasi stunting dan anak bertubuh mungil.
Saat membedakan anak yang mengalami stunting dan anak yang bertubuh mungil, penting untuk menghindari stigma dan diskriminasi terhadap anak-anak dengan masalah pertumbuhan.
Alih-alih menyalahkan atau menghakimi, lebih baik memberikan dukungan dan perhatian untuk membantu anak tumbuh dengan sehat dan bahagia.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Sederet Upaya Pemerintah Mencegah Stunting, Ini yang Jarang Orang Tahu
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR