Seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit radang usus, atau penyakit celiac, dapat menyebabkan perut kembung dan buncit sebagai salah satu gejalanya.
Kebiasaan makan dan minum juga dapat berkontribusi pada perut kembung.
Misalnya, makan terlalu cepat atau mengunyah permen karet dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara yang kemudian terjebak dalam perut sebagai gas.
Minum dengan sedotan juga dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara.
Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi fungsi pencernaan dan menyebabkan perut kembung.
Sistem saraf kita terhubung dengan saluran pencernaan, dan perasaan cemas atau tegang dapat mempengaruhi pergerakan usus dan produksi gas.
Pada wanita, kehamilan juga bisa menjadi salah satu penyebab perut terasa kembung dan buncit.
Saat kehamilan, rahim yang membesar dapat menekan organ-organ di sekitarnya, termasuk usus, yang dapat menyebabkan perut terasa buncit.
Untuk mengatasi perut kembung dan buncit, pertama-tama, perlu diidentifikasi penyebabnya.
Jika Anda merasa ini adalah masalah yang persisten dan mengganggu kesehatan dan kenyamanan Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan saran penanganan yang tepat.
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi perut kembung dan buncit antara lain:
Baca Juga: Berat Badan Turun Tapi Perut Buncit, Ternyata Ini Penyebab Utamanya!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR