Kekurangan nutrisi yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perkembangan yang tidak optimal pada organ-organ penting seperti otak, jantung, paru-paru, dan sistem saraf.
Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit dan gangguan fungsi organ di masa dewasa.
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami stigmatisasi dan diskriminasi sosial karena penampilan fisik yang berbeda.
Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam interaksi sosial, rendahnya kepercayaan diri, dan masalah dalam pembentukan hubungan sosial yang sehat.
Dampak psikologis ini dapat berlangsung hingga masa dewasa dan mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Sementara itu, risiko stunting pada anak perempuan juga bisa berpengaruh pada menstruasi.
Saat perkembangan tubuh anak terhambat, bisa menyebabkan telat menstruasi pertama anak perempuan.
Dampak lain stunting pada tumbuh kembang anak yaitu fase pertumbuhan gigi pada anak melambat dibanding anak seusianya.
Maka dari itu, sangat penting mengenali risiko stunting yang bisa dialami oleh anak.
Kondisi anak stunting tidak boleh disepelekan dan diabaikan begitu saja.
Segera kenali lebih awal gejalanya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Optimalisasi untuk Menurunkan Risiko Stunting pada Anak, Ini yang Wajib Diketahui
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR