Polusi udara, terutama partikel udara halus (PM2,5), telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk pertumbuhan yang terhambat pada anak-anak.
Partikel PM2,5 dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan peradangan pada berbagai organ tubuh.
Ini dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dan hormon pertumbuhan, yang berkontribusi pada stunting.
Polusi udara dapat memengaruhi fungsi sistem peredaran darah dan oksigenasi tubuh.
Gangguan dalam penyediaan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak optimal.
Paparan polusi udara juga telah terkait dengan gangguan pada sistem saraf pusat.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan belajar serta kognisi.
Polusi air yang mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri juga dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak.
Paparan logam berat dalam jumlah tinggi dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental anak serta menghambat penyerapan nutrisi penting.
Polusi lingkungan, termasuk polusi tanah dan air, dapat mengurangi ketersediaan nutrisi penting seperti zat besi dan kalsium yang diperlukan untuk pertumbuhan yang sehat.
Anak-anak yang tinggal di daerah yang terpapar polusi dapat memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekurangan nutrisi, yang dapat berkontribusi pada stunting.
Baca Juga: Ketahui Risiko Stunting pada Anak Perempuan, Salah Satunya Telat Menstruasi
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR