Nakita.id - Saat ini banyak sekali yang takut mengenai stunting, makanya banyak yang menghindari penyebab stunting.
Salah satu narasi yang sedang beredar di masyarakat adalah gula memicu stunting. Benarkah?
Simak selengkapnya di sini.
Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak di bawah usia lima tahun yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya.
Kondisi ini dapat memiliki dampak serius pada perkembangan fisik dan kognitif anak, serta berpotensi berdampak negatif pada kesehatan dan kualitas hidupnya di masa dewasa.
Salah satu faktor yang dapat memicu stunting adalah konsumsi gula yang berlebihan, terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan awal anak.
Konsumsi gula yang berlebihan telah menjadi masalah global dalam beberapa dekade terakhir.
Gula tambahan sering ditemukan dalam makanan dan minuman olahan, termasuk makanan cepat saji, minuman bersoda, permen, kue, dan banyak produk makanan lainnya.
Berbagai penelitian ilmiah telah mengidentifikasi hubungan antara konsumsi gula berlebihan dan risiko stunting pada anak-anak.
Berikut adalah beberapa cara konsumsi gula dapat memicu stunting:
Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan nutrisi penting seperti zat besi, kalsium, dan vitamin D.
Baca Juga: Ini Langkah yang Harus Dilakukan Saat Si Kecil Terdeteksi Stunting
Nutrisi yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Gangguan penyerapan nutrisi ini dapat menghambat pertumbuhan anak secara keseluruhan.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.
Anak dengan obesitas cenderung memiliki pertumbuhan yang tidak normal dan lebih rentan terhadap stunting.
Anak-anak yang mengonsumsi makanan tinggi gula cenderung menggantikan makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein dengan makanan yang rendah nutrisi.
Ini dapat menyebabkan kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
Konsumsi gula yang tinggi dapat berdampak negatif pada hormon pertumbuhan, yang dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hormon pertumbuhan sangat penting untuk memastikan tinggi badan anak sesuai dengan usianya.
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.
Penyakit ini dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus, yang berperan dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Baca Juga: Penting Dibaca! Manfaat ASI untuk Mencegah Stunting pada Bayi Menurut BKKBN
Gangguan mikrobiota usus dapat mengganggu proses pencernaan dan mempengaruhi asupan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan.
Makanan tinggi gula cenderung memiliki kandungan gizi yang rendah dan lebih sedikit serat, vitamin, dan mineral penting.
Konsumsi makanan rendah gizi dapat menyebabkan kurangnya nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal.
Konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi sistem hormon insulin, yang berperan dalam pengaturan gula darah.
Gangguan dalam regulasi insulin dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Konsumsi gula berlebihan dapat mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah yang dapat mempengaruhi tingkat energi dan aktivitas anak.
Gangguan energi dan aktivitas dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak.
Pencegahan stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal memerlukan pendekatan yang komprehensif.
Selain mengurangi konsumsi gula berlebihan, penting untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang melalui diet yang kaya akan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein, dan produk susu rendah lemak.
Memastikan asupan nutrisi yang cukup, pemberian ASI eksklusif pada bayi selama enam bulan pertama, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat, serta pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur oleh tenaga medis juga merupakan langkah penting dalam mencegah stunting.
Dalam kesimpulannya, konsumsi gula yang berlebihan dapat memicu stunting pada anak.
Baca Juga: Tinggalkan Snack Tinggi Gula, Yuk Buat Menu Anti-Stunting Ini untuk PMT Posyandu
Untuk mencegahnya, penting untuk membatasi konsumsi gula dan memastikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang.
Dengan mengadopsi pola makan yang sehat dan gaya hidup yang aktif, kita dapat membantu memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi anak-anak masa depan.
Baca Juga: Apa Iya Polusi Picu Stunting? Simak Ulasan Pentingya di Sini
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR