Nakita.id - Menyimpan plasenta bayi, juga dikenal sebagai plasenta merah atau plasenta tali pusar, adalah suatu tindakan yang semakin populer dan dianggap bernilai oleh beberapa keluarga.
Plasenta atau orang Jawa mengenalnya sebagai ari-ari bayi adalah organ penting yang menyediakan nutrisi dan oksigen untuk bayi selama kehamilan.
Beberapa orang memilih untuk menyimpan ari-ari bayi dengan tujuan konsumsi atau penggunaan lainnya setelah kelahiran.
Melansir Nakita, banyak masyarakat Jawa khususnya menyimpan air-ari bayi untuk kesehatan.
Biasanya mereka akan mengobati anak sakit menggunakan ari-ari bayi yang disimpan.
Kepercayaan ini memang sudah sangat kuno, tapi masih banyak yang menerapkannya.
Tapi menurut ahli, tidak ada penelitian yang merujuk kalau ari-ari bayi bisa menyembuhkan bayi.
Namun, boleh disimpan jika Moms menginginkannya.
Karena menurut ahli, tidak ada dampak apapun jika seorang ibu menyimpan ari-ari bayi.
"Ari-ari adalah sama saja dengan bagian tubuh.
Memang ada beberapa kepercayaan yang menjadikan ari-ari itu spesial.
Baca Juga: Ikuti Cara Orang Tua Dahulu, Ini Cara Merawat Ari-ari Bayi Baru Lahir yang Benar
Dalam medis sendiri, tidak ada larangan," ucap bidan Aisatuz Zahroh melansir Nakita.
Namun, kata ahli Moms tetap tidak boleh menyimpannya di sembarang tempat.
Pasalnya, ari-ari bisa saja kotor.
Saran dari bidan Aisatuz Zahroh, ari-ari bisa disimpan di tempat tertutup dan kedap udara agar lebih awet.
Karena kepercayaan Moms menggunakan ari-ari sebagai obat tidak ada larangannya.
"Memang ada artikel yang menjelaskan bahwa ari-ari bisa disimpan untuk obat.
Tapi, menyimpannya juga di tempat khusus.
Diharapkan bisa jadi obat saat anaknya terkena penyakit tertentu," pungkasnya.
Selain itu, Moms juga bisa melakukan hal ini sebelum menyimpan ari-ari bayi:
Sebelum memutuskan untuk menyimpan plasenta, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan Moms.
Diskusikan rencana Moms dan peroleh informasi tentang proses dan risiko yang terlibat dalam penyimpanan plasenta.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyimpan plasenta.
Dua metode umum adalah pengawetan plasenta melalui proses pengeringan atau pembekuan (cryopreservation).
Setiap metode memiliki persyaratan dan langkah-langkah yang berbeda.
Metode ini melibatkan pengeringan plasenta dengan bantuan panas rendah atau udara kering.
Setelah plasenta kering, bisa dihancurkan menjadi serbuk atau dibuat menjadi kapsul.
Ini memungkinkan Moms untuk mengonsumsi plasenta dalam bentuk kapsul atau serbuk.
Metode ini melibatkan pembekuan plasenta dengan suhu rendah.
Plasenta dibungkus dengan rapat dan disimpan di dalam freezer khusus.
Pilihan ini memungkinkan Moms menyimpan plasenta dalam kondisi beku untuk penggunaan masa depan.
Jika Moms memilih metode pembekuan, Moms bisa mencari jasa penyimpanan plasenta profesional yang dapat membantu Moms dalam proses pembekuan, penyimpanan, dan pengiriman plasenta jika diperlukan.
Jika Moms memutuskan untuk menyimpan plasenta, penting untuk berbicara dengan tim medis atau bidan yang akan merawat Moms selama kelahiran.
Baca Juga: Manfaat Membuang Ari-ari Bayi Dari Segi Kesehatan, Tradisi yang Perlu Diketahui Para Orangtua
Mereka dapat memberikan panduan dan instruksi khusus untuk memastikan bahwa plasenta dikumpulkan dan disimpan dengan aman.
Pastikan Moms memiliki dokumen persetujuan medis yang diperlukan sebelum melahirkan.
Diskusikan niat Moms untuk menyimpan plasenta dengan tim medis dan pastikan semua langkah yang diperlukan telah diambil.
Proses pengumpulan plasenta harus dilakukan dengan kebersihan dan sterilitas yang ketat.
Peralatan yang digunakan harus bersih dan steril untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Plasenta biasanya dikumpulkan segera setelah kelahiran bayi.
Ini membantu memastikan integritas dan kebersihan plasenta.
Jika Moms tidak langsung mengirimkan plasenta ke penyimpanan profesional, pastikan plasenta disimpan dalam suhu yang aman dan stabil.
Misalnya, seperti di dalam kantong khusus dalam wadah tertutup di dalam kulkas.
Nah, itu dia Moms cara menyimpan ari-ari bayi yang tepat selain keranjang.
Jangan sampai salah, ya!
Baca Juga: Berapa Lama Ari-ari Bayi Harus Diberi Lampu dan Apa Maknanya?
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR